Kuba Keberatan Masuk Daftar Teroris Deplu AS

Presiden Kuba, Raul Castro (foto: dok). Pemerintah Kuba keberatan atas status 'negara pendukung terorisme' yang dirilis Deplu AS.

Kuba berkeberatan terhadap berlanjutnya negara itu termasuk dalam daftar "negara pendukung terorisme'' yang dibuat oleh Departemen Luar Negeri Amerika.
Kementerian Luar Negeri Kuba merilis pernyataan yang menyerukan pemberian status itu "tidak masuk akal.'' Pernyataan tersebut menuduh Washington berusaha membenarkan embargo ekonomi selama 54 tahun terhadap negara pulau itu.

Laporan terorisme global Amerika Serikat tahun 2013 mencatat Havana menjadi tuan rumah perundingan perdamaian antara pemerintah Kolombia dan pemberontak FARC.

Laporan itu juga mengatakan tidak ada informasi bahwa Kuba memberikan "senjata atau pelatihan paramiliter untuk kelompok-kelompok teroris."

Kuba telah masuk daftar teroris AS sejak tahun 1982. Daftar ini juga menyebut Iran, Suriah dan Sudan sebagai negara-negara yang telah "berulang kali memberikan dukungan bagi aksi-aksi terorisme internasional."