Kuba, Kenya Bahas Nasib 2 Dokter yang Diculik

FILE - Ketua parlemen Kuba Esteban Lazo saat menghadiri misa terakhir Kardinal Jaime Ortega di Katedral Havana, di Havana, 28 Juli 2019. (FERNANDO MEDINA / POOL / AFP)

Ketua parlemen Kuba mengunjungi Nairobi dalam upaya mengungkap nasib dua dokter Kuba yang diculik di Kenya oleh kelompok jihad yang berbasis di Somalia hampir lima tahun lalu, kata Kementerian Luar Negeri Kuba.

Misi Esteban Lazo ini dilakukan setelah Al-Shabaab mengklaim dalam pernyataannya bahwa kedua dokter tersebut tewas dalam serangan udara AS di Somalia pada pekan lalu.

Lazo “telah melakukan perjalanan ke Kenya untuk berbicara mengenai isu mendesak dengan otoritas tertinggi di negara itu,” kata kementerian Kuba dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Selasa (20/2).

Dia “mencari kerja sama dan klarifikasi, mengingat berita baru-baru ini yang diterbitkan tentang kemungkinan kematian dokter Assel Herrera Correa dan Landy Rodriguez Hernandez yang belum dikonfirmasi, yang diculik di negara itu pada 12 April 2019.”

Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana perjalanan Lazo.

Kelompok militan Islamis yang berafiliasi dengan Al-Qaeda mengatakan kedua dokter tersebut tewas dalam “sejumlah serangan pesawat tak berawak” di Kota Jilib, Somalia selatan pada 15 Februari.

Klaim itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

Komando Afrika AS, dalam pernyataannya kepada kantor berita AFP pada Senin, mengonfirmasi bahwa serangan udara telah dilakukan terhadap jaringan Al-Shabaab di dekat Jilib pada tanggal tersebut.

“Kami mengetahui laporan serangan yang diduga menewaskan dua warga sipil,” katanya.

“Kami tidak memiliki informasi lebih lanjut saat ini mengenai laporan-laporan ini, namun kami menganggap serius semua klaim mengenai korban sipil,” imbuh pernyataan itu.

Para jihadis menangkap kedua dokter tersebut di Kota Mandera, Kenya timur laut, tempat mereka bekerja di rumah sakit setempat, dan membawa mereka melintasi perbatasan terdekat menuju Somalia.

Mereka adalah bagian dari brigade medis Kuba yang beranggotakan 100 orang yang bekerja di Kenya berdasarkan perjanjian bilateral.

Salah satu dari dua anggota polisi yang mengawal dokter-dokter tersebut ditembak mati dalam penculikan. [lt/ns]