Beijing akan menghentikan untuk sementara waktu pembangunan proyek-proyek umum selama musim dingin tahun ini untuk memperbaiki kualitas udara di ibu kota tersebut yang terkenal sangat buruk, menurut laporan media pemerintah, Minggu (17/9), mengutip komite kota untuk perumahan dan pembangunan kota-desa.
Seluruh proyek pembangunan jalan dan air serta pembongkaran perumahan akan dihentikan mulai dari 15 November hingga 15 Maret di 6 distrik utama di Beijing dan daerah pinggiran sekitarnya, menurut laporan kantor berita Xinhua.
Pelarangan berlaku selama 4 bulan ketika listrik untuk pemanasan dialirkan ke rumah-rumah dan gedung-gedung lainnya di kota tersebut.
China memasuki tahun keempat "perang melawan polusi" yang ditujukan untuk membalikan kerusakan-kerusakan akibat pertumbuhan ekonomi yang tak terbendung selama puluhan tahun and menampik kekhawatiran bahwa kabut asap berbahaya dan meluasnya kontaminasi pada air dan tanah menyebabkan ratusan ribu kematian dini setiap tahunnya.
Beijing telah berjanji menerapkan pembatasan yang lebih ketat untuk industri dan lalu lintas sepanjang bagian utara negara ini pada musim dingin tahun ini untuk memenuhi target utama batasan kabut asap.
Di ibu kota sendiri, Beijing berusaha mengurangi partikel di udara yang dikenal dengan PM2,5 lebih dari seperempat dari angka tahun 2012 dan menurunkan rata-rata konsentrasi partikel menjadi 60 mikrogram per kubik meter.
Tahun lalu, Beijing diselimuti kabut asap yang mendekati rekor di bulan Januari dan Februari. Pemerintah menyalahkan "kondisi cuaca yang kurang bagus," sebagai penyebab munculnya kabut asap.
Beberapa proyek-proyek utama yang berhubungan dengan penghidupan seperti jalan kereta api, bandara dan rumah murah, boleh berjalan dengan syarat sudah mendapatkan persetujuan dari komite, menurut laporan tersebut.
Ditambahkan, pemerintah akan meningkatkan pengawasan untuk mengontrol debu di lokasi-lokasi pembangunan dan menerapkan pembatasan untuk penggunaan mesin-mesin dengan tingkat emisi tinggi.
Pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan baru ini akan mendapatkan hukuman, tambahnya. [fw/au]