Kurdistan-Irak Tampung 150 Ribu Pengungsi Suriah

  • Philip Walter Wellman

Tenda-tenda pengungsi Suriah di kamp pengungsi Dumiz, di provinsi Duhok, Kurdistan-Irak (foto: dok).

Setelah bertahun-tahun kekerasan dan ketidakstabilan, wilayah Kurdistan Irak kini menjadi tempat aman bagi sekitar 150 ribu pengungsi Suriah yang lari dari perang saudara di negara asal mereka.
Pihak berwenang Kurdi mengatakan, lonjakan pencari suaka menjadi semakin sulit diatur, dan ada kekhawatiran krisis kemanusiaan akan terjadi kecuali bila bantuan luar ditambah.

Di kamp pengungsi Domiz, sekitar 20 kilometer dari kota Duhok, sumber daya sudah hampir habis dan pekerja bantuan mengatakan kondisinya memburuk dari hari ke hari. Suhu siang hari pada musim panas melebihi 40 derajat Celcius dan pasokan air tidak mencukupi.

Kamp tersebut, yang didirikan tahun lalu untuk menampung 25 ribu orang, kini menampung sekitar dua kali jumlah itu, dengan banyak keluarga berdesakan dalam tenda-tenda. Sistem pembuangan limbah tidak mampu memadai, udara berbau busuk dan kering.

Kepala kantor UNHCR di Duhok, Mohamed Hussein, mengatakan kepadatan itu merupakan masalah mendesak. Ia mengatakan, "Ini faktor mengkhawatirkan bagi kesehatan. Saat ini, tidak ada bencana seperti wabah kolera, tetapi kalau hal-hal seperti itu terjadi maka dampaknya akan benar-benar mengerikan. Itu mungkin hanya soal waktu."

Selain mereka yang tinggal di Domiz, puluhan ribu warga Suriah juga berada di kota-kota utama Kurdistan, Irak Utara.

Laporan yang dirilis bulan lalu oleh Dewan Pengungsi Norwegia menunjukkan pengungsi dari kawasan perkotaan itu tinggal dalam bangunan yang tidak aman dan terpaksa mengemis atau melacur.

Hameed Salih, jurubicara dewan kota Duhok mengatakan, "Kami melakukan yang terbaik, tetapi kami perlu bantuan dari masyarakat internasional untuk mengurangi penderitaan para pengungsi."

Pihak berwenang Kurdistan berulang-kali menyuarakan keputus-asaan atas kurangnya dukungan luar bagi pengungsi Suriah di dalam wilayah mereka.
Sebagian besar pengungsi yang masuk ke Irak dari Suriah adalah etnis Kurdi.

Meskipun dana terbatas, Pemerintah Wilayah Kurdistan di Irak utara cepat mengalokasikan 10 juta dolar untuk membantu pendatang baru dan memberi mereka izin untuk bekerja secara legal dengan kartu tinggal sementara.