Emir yang berkuasa di Kuwait, Rabu (14/2), mengatakan, negaranya akan memberi pinjaman sebesar satu miliar dolar dan investasi langsung senilai satu miliar dolar untuk membantu membangun kembali Irak, sebuah langkah mengejutkan mengingat hampir tiga dekade lalu Saddam Hussein menginvasi negara kecil kaya minyak itu.
Tawaran Sheikh Sabah Al Ahmad Al Sabah itu menunjukkan kepentingan negaranya untuk memastikan Irak menjadi negara stabil setelah Irak berperang melawan ISIS dan kekacauan yang terjadi menyusul invasi pimpinan AS pada 2003 ke Baghdad.
Tawaran Kuwait untuk Irak ini belakangan diikuti janji Uni Eropa untuk memberi sumbangan sebesar hampir 494 juta dolar bagi Irak yang diungkapkan kepala kebijakan luar negerinya, Federica Mogherini.
Baca juga: Kuwait jadi Tuan Rumah Konferensi Rekonstruksi Irak Tahun Depan
Meski demikian, apa yang dibutuhkan Irak jauh lebih besar dari yang dijanjikan para donornya. Secara keseluruhan, Irak memerlukan bantuan sebesar 88,2 miliar dolar untuk memulihkan diri.
Di antara kawasan-kawasan yang paling membutuhkan bantuan adalah Mosul, yang berhasil direbut pasukan Irak dengan bantuan koalisi pimpinan AS dari tangan ISIS pada 2017. [ab/uh]