Ofensif Rusia berlanjut terhadap kota-kota Bakhmut dan Avdiyivka di wilayah Donetsk, Ukraina Timur, sementara musuh berusaha menimbulkan “korban maksimum” terhadap pasukan Ukraina, kata Staf Umum Angkatan Darat Ukraina pada Selasa (9/8) pagi.
Disebutkan bahwa Angkatan Udara Rusia membombardir fasilitas-fasilitas militer di arah Donetsk untuk mendukung serangan artileri dan operasi darat lainnya yang bertujuan untuk mengusir unit-unit pasukan Ukraina dari garis depan.
Intelijen Inggris memperingatkan pada hari Senin bahwa Rusia menggunakan ranjau antipersonnel dalam upaya untuk membela dan mempertahankan garis pertahanannya di Donbas, yang menimbulkan risiko bagi militer maupun warga sipil setempat.
Laporan dari medan perang dari kedua pihak dalam konflik yang berkembang cepat ini sulit untuk dikukuhkan.
Tetapi perencana militer Kyiv mengatakan pasukan mereka telah menangkis operasi pengintaian dan ofensif di beberapa kawasan permukiman di sekitar Ivano-Daryivka, Bakhmut, dan Zaitsevo.
Mereka mengatakan pasukan Rusia telah mundur setelah upaya yang gagal di sekitar Avdiyivka dan Krasnohorivka.
Kyiv mengatakan dua kapal perang Rusia yang dipersenjatai rudal jelajah Kalibr telah disiapkan untuk bertempur di kawasan Laut Hitam Ukraina.
Sementara itu, kekhawatiran internasional berlanjut terkait serangan terhadap PLTN Zaporizhzhya yang berpotensi menimbulkan bencana di fasilitas nuklir terbesar di Eropa itu.
BACA JUGA: Rusia Mulai Serangan Baru di Ukraina TimurDirektur perusahaan pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina Enerhoatom telah mendesak agar Zaporizhzhya ditetapkan sebagai zona bebas militer untuk mencegah bencana nuklir.
Zaporizhzhya direbut pada awal invasi yang telah berlangsung lima bulan lebih tetapi terus dioperasikan oleh staf warga Ukraina.
Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa “setiap serangan ke sebuah PLTN adalah tindakan bunuh diri” dalam seruannya pada 8 Agustus agar para inspektur internasional diberi akses ke Zaporizhzhya.
Kepala pemerintahan setempat yang diangkat Rusia dikutip oleh kantor berita Interfax mengatakan pada 8 Agustus bahwa fasilitas itu beroperasi dalam “mode normal.” [uh/ab]