Kyiv, Separatis Pro-Rusia Sepakat Ciptakan Zona Pemisah

Dari kiri: Dubes Rysia untuk Ukraina Mikhail Zurabov, mantan presiden Ukraina Leonid Kuchma dan utusan OSCE Heidi Tagliavini, memberikan keterangan kepada media seusai pertemuan di Minsk, Belarus (20/9).

Para pejabat dalam pembicaraan hari Sabtu (20/9) mengatakan kedua pihak sepakat untuk memindahkan artileri di garis depan untuk menciptakan zona penyangga selebar 30 kilometer.

Para peserta dalam pembicaraan perdamaian Ukraina telah sepakat untuk menciptakan zona penyangga untuk memisahkan tentara pemerintah Ukraina dan separatis pro Rusia.

Para pejabat dalam pembicaraan hari Sabtu (20/9) mengatakan kedua pihak sepakat untuk memindahkan artileri di garis depan untuk menciptakan zona penyangga selebar 30 kilometer.

Babak ketiga perundingan di Minsk dihadiri oleh mantan Presiden Ukraina Leonid Kuchma dan beberapa pejabat “republik rakyat” Donetsk dan Luhansk yang dideklarasikan pemberontak, bersama Duta Besar Rusia untuk Ukraina Mikhail Zurabov dan wakil-wakil dari Organisasi Untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).

Dalam pertemuan terakhir dari apa yang disebut Kelompok Kontrak yang berlangsung sebelumnya, wakil Kyiv dan pemberontak menandatangani protokol gencatan senjata 12 poin termasuk konsesi kepada separatis.

Pertempuran sporadis terus berlangsung di Ukraina timur meskipun ada gencatan senjata yang diberlakukan sejak tanggal 5 September.

Juga Jumat (19/9), Rusia menyatakan keprihatinannya dengan penyelidikan yang dipimpin Belanda terhadap penembakan pesawat penumpang MAS diatas Ukraina Timur. Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin menyerukan penyelidikan baru yang dibantu oleh PBB.

Duta Besar Amerika untuk PBB Samantha Power mengatakan maksud Rusia yang sebenarnya bukan untuk memetik pelajaran dari penyelidikan itu tetapi justru mendiskreditkannya.

Hari Sabtu (20/9), konvoi truk Rusia memasuki Ukraina dengan bantuan kemanusiaan untuk Donetsk – konvoi ketiga serupa yang dikirim ke Ukraina timur dalam beberapa pekan belakangan.