Sebuah harian terkemuka Amerika mengatakan Washington “menangguhkan dan, dalam beberapa kasus, membatalkan” bantuan bernilai ratusan juta dolar bagi militer Pakistan.
Harian The New York Times mengutip tiga pejabat senior Amerika yang tidak diidentifikasi, yang mengatakan hal itu bertujuan untuk menghukum Pakistan karena mengusir sejumlah pelatih militer Amerika dan untuk menekan angkatan darat Pakistan agar melawan militan “dengan lebih efektif”.
Harian itu mengatakan penundaan ini mempengaruhi bantuan dan perlengkapan militer bernilai sekitar 800 juta dolar, atau lebih dari sepertiga bantuan tahunan militer Amerika bagi Pakistan sekitar dua miliar dolar lebih.
Harian itu melaporkan penangguhan bantuan ini “jelas ditujukan” untuk memaksa militer Pakistan memilih antara mendukung negara yang membiayai sebagian besar operasi mereka, atau terus memberikan “dukungan rahasia” bagi Taliban dan militan-militan lain yang melawan tentara Amerika di Afghanistan.
The New York Times melaporkan ketiga pejabat Amerika itu mengatakan pengiriman peralatan dan bantuan mungkin akan kembali normal jika hubungan antara Amerika dan Pakistan membaik, dan jika Pakistan berkomitmen memberantas teroris dengan lebih agresif.
Sementara itu, militer Pakistan mengatakan membantah laporan baru yang dimuat harian The New York Times, yang mengecam angkatan darat dan badan intelijen negara itu (ISI). Mayor Jendral Athar Abbas mengatakan sejumlah artikel di harian Amerika itu adalah bagian dari sebuah “kampanye fitnah”.
The New York Times menerbitkan editorial dan artikel minggu lalu yang mengaitkan ISI dengan tewasnya seorang wartawan Pakistan, yang sebelumnya menulis laporan-laporan pedas mengenai infiltrasi militan kedalam militer.
Mengutip beberapa pejabat yang tidak diidentifikasi di Washington, harian itu mengatakan ada “intelijen rahasia” mengenai hilangnya wartawan Saleem Shahzad, yang membuktikan bahwa pejabat-pejabat senior ISI memerintahkan kematiannya.
Sebuah artikel New York Times lainnya mengatakan militer Pakistan “terus membina kelompok-kelompok militan” sebagai bagian dari strategi tiga dasawarsa menggunakan militan untuk melawan para tetangganya dan pasukan Amerika di Afghanistan. Hubungan antara Washington dan Islamabad retak sejak razia tiba-tiba Amerika yang menewaskan pemimpin al-Qaida Osama bin Laden di Pakistan pada awal Mei.