Langgar Perjanjian Saat Lintasi Tanah Suku Asli, Hakim AS Perintahkan Perusahaan KA Bayar US$400 Juta

  • Associated Press

Rangkaian gerbong kereta api milik perusahaan BNSF tergelincir di wilayah milik suka asli Swinomish di dekat Anacortes, Washington, pada 16 Maret 2023. (Foto: Washington Department of Ecology/AP)

Seorang hakim federal pada Senin (17/6) memerintahkan perusahaan kereta api, BNSF Railway, untuk membayar hampir US$400 juta dolar kepada sebuah suku penduduk asli Amerika di negara bagian Washington, setelah mendapati bahwa perusahaan tersebut dengan sengaja melakukan pelanggaran ketika berulang kali mengoperasikan kereta api dengan 100 gerbong yang membawa minyak mentah melintasi tanah milik suku asli tersebut.

Hakim Distrik AS Robert Lasnik sebelumnya pada tahun lalu memutuskan bahwa perusahaan kereta api itu dengan sengaja melanggar ketentuan-ketentuan dalam perjanjian tahun 1991 dengan Suku Swinomish di sebelah utara Seattle, yang mengizinkan kereta api untuk mengangkut tidak lebih dari 25 gerbong per hari. Hakim mengadakan persidangan awal bulan ini untuk menentukan berapa banyak keuntungan yang diperoleh BNSF karena pelanggaran yang mereka lakukan dari tahun 2012 hingga 2021 dan berapa banyak denda yang harus dibayar.

"Kami tahu bahwa ini adalah uang dengan jumlah yang sangat besar. Namun itu hanya mencerminkan pendapatan besar yang salah yang diraih BNSF dengan menggunakan lahan suku kami dari hari ke hari, minggu ke minggu, [bahkan] tahun ke tahun setelah kami menyampaikan protes," kata Steve Edwards, ketua dari Komunitas Suku Indian Swinomish, dalam pernyataannya.

"Ketika keuntungan sebesar ini diraih, jalan satu-satunya untuk mencegah kesalahan serupa di masa depan adalah melakukan apa yang dilakukan pengadilan hari ini — membuat sang pelanggar menyerahkan uang yang mereka dapatkan dari masuk tanpa izin," tambahnya.

BACA JUGA: Malaysia Hancurkan Puluhan Rumah Pengembara Laut

Lewat sebuah email, BNSF Railway, perusahaan yang berkantor di Fort Worth, Texas, mengatakan mereka tidak memiliki komentar terkait keputusan tersebut.

Gugatan Suku Swinomish

Suku asli Swinomish, yang beranggatakan sekitar 1.400 orang, mengajukan gugatan hukum pada tahun 2015 setelah BNSF Railway – tanpa persetujuan dengan suku asli itu – meningkatkan secara dramatis jumlah gerbong yang melintasi kawasan reservasi sehingga dapat mengirimkan minyak mentah dari Formasi Bakken di North Dakota dan sekitarnya ke kilang terdekat. Rute itu melintasi ekosistem laut yang sensitif di sepanjang pantai, di atas perairan yang terhubung dengan Laut Salish, di mana suku asli tersebut memiliki hak untuk menangkap ikan yang dilindungi oleh perjanjian.

Minyak Bakken lebih mudah disuling menjadi bahan bakar yang dijual di pompa bensin dan lebih mudah terbakar. Setelah gerbong kereta api yang mengangkut minyak mentah Bakken meledak di Alabama, North Dakota, dan Quebec, sebuah badan federal AS pada tahun 2014 memperingatkan bahwa minyak ini memiliki tingkat volatilitas yang lebih tinggi dibanding minyak mentah lainnya di AS.

Tahun lalu, dua mesin BNSF juga tergelincir di tanah Swinomish, membocorkan sekitar 3.100 galon (11.700 liter) bahan bakar diesel di dekat Padilla Bay.

Perjanjian tahun 1991 membatasi lalu lintas kereta api hanya untuk satu kereta dengan 25 gerbong per hari di setiap arah. Perjanjian itu mengharuskan BNSF untuk memberi tahu suku tersebut mengenai "sifat dan identitas semua kargo" yang diangkut melintasi kawasan reservasi, dan menyatakan bahwa suku itu tidak akan secara sewenang-wenang menahan izin untuk menambah jumlah kereta atau gerbong.

Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa suku asli itu baru mengetahui melalui dokumen perencanaan Skagit County tahun 2011 bahwa kilang terdekat akan mulai menerima kereta api minyak mentah. Dan baru pada tahun berikutnya, suku itu menerima informasi dari BNSF yang membahas penggunaan jalur kereta api saat ini.

Langgar perjanjian

Dalam keputusannya tahun lalu, Hakim Distrik AS Robert Lasnik mengatakan suku asli Amerika itu dan BNSF telah mendiskusikan untuk mengubah perjanjian tersebut, tetapi "tidak ada satu pun keputusan sepihak dari suku itu untuk mengangkut unit kereta api melintasi kawasan reservasi, atau setuju untuk menambah jumlah kereta api atau gerbong, atau mengesampingkan hak kontraktualnya untuk memberikan persetujuan."

BACA JUGA: Kapasitas Kilang Minyak AS Meningkat untuk Tahun Kedua Berturut-turut

"BNSF gagal memperbarui informasi kepada suku asli itu mengenai sifat kargo yang melintasi kawasan reservasi, dan secara sepihak meningkatkan jumlah kereta dan jumlah gerbong tanpa persetujuan tertulis dari suku tersebut, sehingga melanggar persyaratan yang ditetapkan pada izin BNSF untuk memasuki properti," tegas Lasnik.

Persidangan selama empat hari pada bulan ini dirancang untuk memberikan rincian dan kesaksian pakar pada pengadilan untuk memandu hakim melalui perhitungan yang rumit tentang berapa banyak keuntungan tidak sah yang harus dikembalikan oleh BNSF kepada suku asli tersebut. Lasnik menyebutkan angka US$362 juta, dan menambahkan US$32 juta lagi dalam bentuk keuntungan setelah pajak, seperti pendapatan investasi dengan total lebih dari US$394 juta.

Pada kenyataannya, hakim menulis, BNSF menghasilkan lebih dari US$32 juta keuntungan setelah pajak, tetapi jika menambahkan semua itu akan menambah ratusan juta lagi pada keputusan yang sudah sangat besar di industri perkeretaapian tersebut. [em/lt]