Laporan: AS Tidak Mungkin Tepati Janji Iklim Paris

An aerial view shows capsized boats believed to be affected by the tsunami caused by an underwater volcano eruption on the island of Tonga at the South Pacific, in Muroto, Kochi prefecture, Japan.

Amerika akan tertinggal jauh dari target pengurangan gas rumah kaca menjelang 2025 kecuali jika mengambil langkah-langkah tambahan besar, demikian menurut sebuah laporan baru.

Meskipun negara-negara bagian AS, kota-kota dan perusahaan-perusahaan berjanji untuk meningkatkan upaya mereka guna memerangi perubahan iklim ketika pemerintahan Trump mundur dari Perjanjian Iklim Paris, laporan tersebut mendapati tindakan-tindakan mereka tidak akan memadai untuk memenuhi janji pengurangan emisi yang dibuat Amerika dalam perjanjian iklim Paris tahun 2015.

Tapi laporan itu menguraikan langkah-langkah yang bisa membuat Amerika "mendekati janji Perjanjian Iklim Paris itu."

Lembaga amal Mantan walikota New York Michael Bloomberg merilis studi, berjudul "Fulfilling America’s Pledge/Mematuhi Janji Amerika," (https://www.americaspledgeonclimate.com/fulfilling-americas-pledge/) bertepatan dengan konferensi besar (https://www.globalclimateactionsummit.org) mengenai aksi global untuk mengatasi perubahan iklim yang diselenggarakan di San Francisco.

Berdasarkan perjanjian Paris, Amerika berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26 hingga 28 persen dibandingkan dengan tingkat tahun 2005 menjelang tahun 2025.

Berdasarkan data terbaru yang tersedia emisi AS turun 12 persen pada tahun 2016. [my]