Pendiri Bytedance, yang memiliki raksasa media sosial TikTok, Senin (3/8) mengatakan timnya bekerja sepanjang hari untuk menemukan "hasil terbaik" sementara perundingan mengenai jual beli operasi TikTok di AS ke Microsoft terus berlanjut, kata laporan media China.
TikTok, aplikasi video pendek populer di AS dan banyak digunakan anak muda, adalah sasaran terbaru dalam serangkaian perang dagang antara Beijing dan Washington.
Pemerintah AS telah mengatakan perusahaan milik China itu merupakan ancaman keamanan nasional, tuduhan yang dibantah TikTok.
"Dalam situasi sekarang ini, kami menghadapi kemungkinan penjualan paksa bisnis TikTok di AS... atau perintah eksekutif yang melarang aplikasi itu," tulis pendiri ByteDance Zhang Yiming dalam sebuah pesan kepada para karyawannya, kata laporan situs media teknologi Pandaily.
"Sementara kita menghadapi beragam kompleksitas di seluruh lanskap geopolitik dan tekanan eksternal yang signifikan, tim respon kita telah bekerja sepanjang hari dan mengorbankan akhir pekan mereka dalam beberapa pekan belakangan untuk memastikan hasil terbaik."
Microsoft, Minggu (2/8) mengatakan akan melanjutkan perundingan untuk membeli operasi TikTok di AS. TikTok diperkirakan memiliki 1 miliar pengguna di seluruh dunia.
Raksasa teknologi itu berharap bisa menuntaskan diskusi "sebelum 15 September." [my/lt]