Lebih dari enam bulan setelah Amerika membunuh pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri dalam serangan udara di Kabul, Afghanistan, kepemimpinan kelompok teror itu secara diam-diam tampaknya beralih ke penerusnya di Iran.
Sebuah laporan baru dari PBB, berdasarkan intelijen negara anggotanya menyimpulkan, Saif al-Adel “kini pemimpin de facto al-Qaeda, mewakili berlanjutnya pimpinan sekarang.”
Al-Qaeda sendiri diam tentang status kepemimpinannya, setelah serangan 31 Juli yang menewaskan al-Zawahiri, namun laporan itu menunjukkan dua alasan mengapa mereka diam.
BACA JUGA: PBB: Kawasan Sub-Sahara Afrika, Pusat Baru EkstremismeKepemimpinan Al-Adel “tidak bisa diumumkan karena al-Qaeda mempertimbangkan keprihatinan Taliban Afghanistan yang tidak mengakui kematian [Ayman] al-Zawahiri di Kabul dan kehadiran (al-Adel) di Republik Islam Iran,” kata laporan itu.
“Lokasi keberadaannya menimbulkan pertanyaan yang berkaitan dengan ambisi al-Qaeda untuk memaksakan kepemimpinan sebuah gerakan global dalam menghadapi tantangan-tantangan,” termasuk dari saingannya, kelompok teroris ISIS, tambah laporan itu.
Badan intelijen Barat, termasuk Amerika, telah lama menganggap al-Adel kemungkinan sebagai penerus al-Zawahiri. AS menggambarkan mantan perwira pasukan khusus Mesir itu sebagai komandan yang andal dengan pengalaman operasional yang luas di berbagai lokasi. [ps/ka]