Produsen senjata terbesar di dunia pada umumnya terhindar dari perlambatan ekonomi akibat COVID-19 dan tetap mencatat pertumbuhan profit pada tahun lalu untuk tahun keenam berturut-turut, menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada Senin (6/12).
Pemerintah-pemerintah di seluruh dunia tetap membeli senjata selama pandemi berlangsung dan sebagian bahkan melakukan upaya untuk membantu perusahaan senjata besar, menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).
BACA JUGA: Pejabat AS Akui Kemajuan Militer China, Termasuk dalam Uji Sistem Senjata HipersonikPada umumnya, 100 perusahaan senjata besar mengalami pertumbuhan profit sebesar 1,3 persen pada 2019 menjadi $531 miliar, meski ekonomi global mengalami penurunan lebih dari tiga persen.
Kelima perusahaan terbesar semuanya berasal dari Amerika Serikat. Lockheed-Martin, yang menjual jet tempur F-35 dan berbagai jenis rudal, tetap berada di peringkat pertama dengan mencatat raihan penjualan sebesar $58.2 miliar.
BACA JUGA: Kepala Intelijen MI6: Rusia, China, Iran Masuk Daftar Ancaman Teratas InggrisBAE Systems Inggris, yang duduk di peringkat keenam, adalah perusahaan Eropa dengan peringkat tertinggi, di atas tiga perusahaan asal China dalam daftar tersebut.
Dari negara-negara produsen senjata terbesar, hanya Prancis dan Rusia yang penjualannya menurun pada tahun lalu. [vm/rs]