Pengacara untuk Presiden Amerika Donald Trump menyarankan agar dia tidak setuju untuk hadir dalam wawancara dengan penyelidik khusus Robert Muller. Demikian dilaporkan oleh surat kabar New York Times, Senin (5/2).
Tim Mueller telah berbicara dengan beberapa pejabat Gedung Putih dan beberapa orang lainnya yang terlibat dalam kampanye Trump untuk presiden, sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan tahun 2016 dan apakah Trump menghalangi penyidikan dengan memecat Direktur FBI James Comey.
Surat kabar New York Times mengatakan bahwa menurut empat orang yang diberi penjelasan mengenai masalah ini, pengacara Trump khawatir bahwa Presiden Trump akan membuat pernyataan yang salah atau saling bertentangan sehingga membuka kemungkinan terjadinya tuduhan berbohong kepada penyelidik federal. Laporan tersebut mengatakan lebih jauh bahwa para pengacara Trump percaya Mueller tidak diperbolehkan secara hukum untuk menanyai presiden mengenai beberapa aspek penyelidikan.
Trump telah mengindikasikan bahwa dia bersedia diwawancarai oleh penyelidik khusus itu, sementara juga mempertanyakan mengapa langkah semacam itu diperlukan karena dia menolak tuduhan adanya kolusi antara kampanyenya dengan Rusia dan mengatakan bahwa dia tidak menghalangi penyelidikan dengan memecat Comey.
Mueller bisa mengirim surat panggilan kepada Trump jika dia tidak menyetujui permintaan untuk berbicara dengan para penyelidik. Surat kabar New York Times mengatakan bahwa pengacara Presiden Trump percaya bahwa Mueller mungkin tidak bersedia mengambil langkah itu dan memasuki pertempuran hukum dengan Gedung Putih. [lt]