Laporan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menelaah pengulangan globalisasi di tengah kehadiran tanda-tanda perpecahan.
Ralph Ossa, Kepala Ekonom WTO mengatakan "Meskipun secara luas diakui bahwa perdagangan internasional menghasilkan kemajuan efisiensi yang besar, semakin banyak pendapat yang menyatakan bahwa sebagian dari kemajuan ini perlu dikorbankan untuk mencapai tujuan kebijakan yang lebih penting, khususnya dalam mempertahankan perdamaian dan keamanan, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan, serta mencapai perekonomian yang berkelanjutan.”
Laporan Perdagangan Dunia WTO edisi tahun 2023 menyajikan bukti baru tentang manfaat integrasi ekonomi yang lebih luas dan inklusif karena indikasi awal perpecahan dalam perdagangan mengancam pertumbuhan dan menghambat pembangunan.
Meski demikian Ralph Ossa, Kepala Ekonom WTO juga mengatakan pembicaraan tentang de-globalisasi masih belum didukung oleh data. Perdagangan bilateral antara China dan Amerika, mencapai rekor tertinggi pada tahun 2022. Perdagangan sangat tangguh selama pandemi COVID -19, kembali ke tingkat sebelum pandemi kurang dari setahun setelah gelombang pertama lockdown dan perdagangan jasa yang disampaikan secara digital tetap kuat, tumbuh pada tingkat rata-rata 8,1 persen antara tahun 2005 dan 2022."
Publikasi penting yang diluncurkan pada Senin (12/9) ini juga menyajikan temuan-temuan tentang bagaimana re-globalisasi atau peningkatan kerja sama internasional dan integrasi yang lebih luas dapat mendukung keamanan, inklusivitas, dan kelestarian lingkungan. [my/jm]