Laporan Tahunan Perdagangan Manusia: Malaysia, Tempati Urutan Kedua

  • Steve Herman

Sampul depan Laporan Tahunan mengenai Perdagangan Manusia (TIP) yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri Amerika, tanggal 27 Juli 2015.

Perubahan peringkat Malaysia dianggap sebagai menyingkirkan penghalang bagi partisipasi negara itu dalam 12 negara Kemitraan Trans-Pasifik, yang dipimpin Amerika.

Malaysia naik satu tingkat ke peringkat kedua dalam laporan tahunan Departemen Luar Negeri Amerika mengenai Perdagangan Manusia (TIP) yang mencakup 188 negara, meskipun ada keberatan dari para penganjur HAM dan sebagian besar anggota Kongres Amerika.

Pemerintahan Obama "mementingkan politik melebihi prinsip-prinsip paling dasar HAM," demikian dikatakan Senator Robert Menendez, dari fraksi Demokrat. Senator dari negara bagian New Jersey tersebut dalam pernyataannya, bertekad menantang kenaikan peringkat itu.

Perubahan peringkat Malaysia dianggap sebagai menyingkirkan penghalang bagi partisipasi negara itu dalam 12 negara Kemitraan Trans-Pasifik, yang dipimpin Amerika.

Negosiasi akhir mengenai pakta perdagangan tersebut sedang berlangsung di Hawaii.

Anggota parlemen Malaysia yang beroposisi, Ong Kian Ming, menilai walau ada laporan kenaikan peringkat dari Departemen Luar Negeri Amerika, situasi perdagangan manusia di Malaysia belum membaik.

"Saya tidak melihat alasan yang sangat kuat mengapa peringkat Malaysia harus dinaikkan sedangkan Thailand tidak. Jadi, menurut saya, Senator Menendez dan rekan-rekannya harus didengar dan saya berharap ada informasi lebih lanjut dalam sidang Senat," kata Ong Kian Ming.

Juni lalu, Kongres menyetujui undang-undang yang memungkinkan Presiden Obama memperluas wewenang negosiasi perdagangan tetapi melarang kesepakatan dengan negara-negara Tier 3.

Laporan tahun 2015 itu menyatakan Malaysia melakukan "upaya signifikan" guna memenuhi standar TIP dengan meningkatkan penyelidikan dan penuntutan. Tetapi, laporan itu juga mengungkapkan keprihatinan atas minimnya jumlah orang yang dihukum padahal masalah perdagangan manusia di negara itu begitu besar.

Mantan Duta Besar Amerika untuk Malaysia, John Malott, menilai ada kontradiksi dalam laporan evaluasi TIP di Malaysia.

"Kesannya seperti ada orang yang memutuskan begitu saja bahwa kita harus menggunakan istilah 'upaya yang signifikan," karena itu persyaratan hukum untuk kenaikan peringkat. Tetapi, itu tidak didukung oleh kata-kata yang mereka gunakan, statistik yang mereka gunakan atau fakta-fakta yang digunakan dalam narasi mereka sendiri," kata John Malott.

Thailand, seperti diperkirakan, masih termasuk dalam 23 negara – bersama Korea Utara – yang berada pada peringkat bawah.

Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan "sangat tidak setuju" dengan keputusan Amerika menempatkan negara itu tetap dalam Tier 3 karena "tidak mempertimbangkan upaya signifikan yang dilakukan Pemerintah Thailand dalam semua lini dalam setahun terakhir."