Sebuah gugus tugas kongres yang menyelidiki upaya untuk membunuh Donald Trump selama kampanye kepresidenannya merekomendasikan perubahan pada Dinas Rahasia (USSS), termasuk mengurangi perlindungan terhadap para pemimpin asing selama puncak musim pemilu dan mempertimbangkan untuk memindahkan badan tersebut dari Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS).
Laporan setebal 180 halaman dari gugus tugas bipartisan yang dirilis pada hari Selasa (10/12) merupakan salah satu laporan yang paling rinci sejauh ini mengenai upaya pembunuhan terhadap Trump pada bulan Juli lalu dalam sebuah rapat umum kampanye di Pennsylvania dan upaya kedua yang berlangsung di Florida dua bulan kemudian.
Seperti serangkaian investigasi dan laporan lainnya, gugus tugas tersebut mencerca badan yang bertugas melindungi eselon atas para pemimpin demokratis Amerika.
“Peristiwa 13 Juli 2024 itu tragis dan dapat dicegah, dan rentetan kegagalan keamanan terkait tidak dapat diterima,” kata para penulis. “Misi tanpa kegagalan dari Dinas Rahasia tidak memberikan ruang untuk kesalahan, apalagi untuk banyak kesalahan yang dijelaskan dalam laporan ini.”
Pada penembakan bulan Juli, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan dari atap sebuah gedung di dekatnya, melukai Trump di bagian telinga, menewaskan seorang peserta rapat umum dan melukai dua orang lainnya. Tersangka dibunuh oleh penembak jitu.
BACA JUGA: Biden: Rencana Ekonomi Trump akan Jadi 'Bencana'Dalam upaya pembunuhan lainnya pada bulan September, seorang pria bersenjata menunggu berjam-jam sampai Trump muncul di lapangan golfnya di Florida, tetapi seorang agen Secret Service menggagalkan serangan tersebut karena melihat senjata api yang menyembul di semak-semak.
Berikut ini adalah beberapa hal penting dari laporan baru beserta rekomendasinya:
Mengurangi jumlah orang yang dilindungi - khususnya para pemimpin asing
Para penulis laporan tersebut mencatat bahwa jumlah orang yang harus dilindungi oleh badan itu “bertambah sangat banyak.” Pada saat yang sama, musim kampanye presiden semakin panjang dan intens.
Badan itu juga ditugaskan untuk melindungi para pejabat asing selama Sidang Umum PBB, ketika para kepala negara dan pemerintahan membanjiri New York. Peristiwa itu terjadi setiap bulan September, yang merupakan “puncak musim kampanye,” tulis laporan tersebut, yang menambah beban kerja Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS).
“Kongres, DHS, dan USSS harus bersama-sama mempertimbangkan peran perlindungan USSS untuk para pemimpin asing dan mempertimbangkan apakah tugas tersebut dapat dialihkan atau dihapuskan untuk fokus pada tugas utama USSS: guna melindungi Presiden dan para pemimpin penting AS lainnya,” kata laporan itu.
BACA JUGA: Gedung Putih: Biden akan Hadiri Pelantikan TrumpHentikan beberapa pekerjaan investigasi, terutama selama pemilu
Secret Service dikenal karena pekerjaannya dalam melindungi presiden, wakil presiden, kandidat presiden, keluarga mereka, dan lainnya.
Namun, para agen juga melakukan berbagai macam penyelidikan yang tidak terkait dengan misi perlindungan mereka, contohnya menyelidiki penipuan dan kejahatan keuangan. Bermula dari saat badan tersebut masih menjadi bagian dari Departemen Keuangan, investigasi semacam itu merupakan bagian penting dalam melatih para petugas Dinas Rahasia untuk keterampilan yang mereka perlukan dalam hal perlindungan, demikian ungkap para pemimpin badan tersebut.
Namun gugus tugas merekomendasikan untuk meninjau kembali tanggung jawab penyelidikan semacam itu - terutama selama musim kampanye - sehingga badan tersebut “dapat memprioritaskan perlindungan terhadap para pemimpin AS dan kandidat yang mencalonkan diri.”
“Fungsi-fungsi investigasi yang tidak bersifat protektif ini memerlukan peninjauan sistemik karena kegagalan USSS yang mengejutkan dalam melindungi Presiden terpilih Trump pada tanggal 13 Juli,” ujar laporan tersebut. “Misi perlindungan Secret Service adalah inti dari tujuan badan tersebut - apa pun yang mengalihkan perhatian atau mengalihkan sumber daya dari misi tanpa kegagalan badan tersebut harus dipertimbangkan kembali.”
Mempertanyakan apakah Dinas Rahasia harus tetap berada di Departemen Keamanan Dalam Negeri
Setelah DHS dibentuk setelah serangan 11 September 2001, Dinas Rahasia dipindahkan ke sana dari Departemen Keuangan.
Gugus tugas menyarankan untuk mengevaluasi kembali langkah tersebut. Selama Secret Service berada di Departemen Keamanan Dalam Negeri, “USSS tidak mendapatkan keuntungan dari kepemimpinan yang stabil,” kata para anggota parlemen.
BACA JUGA: Tim Trump Laporkan Ancaman Bom terhadap Calon KabinetnyaMereka mengatakan bahwa struktur tersebut “berpotensi melemahkan USSS, sebuah badan yang kecil namun sangat penting, dalam mengadvokasi anggaran dan prioritas lainnya di dalam badan yang jauh lebih besar.”
“Pandangan baru mengenai apakah USSS dapat memperoleh manfaat dari status badan independen, dengan lebih banyak kebebasan untuk mengajukan permintaan anggaran dan mengadvokasi dirinya sendiri, akan menjadi diskusi yang sehat bagi para mantan pemimpin USSS dengan Kongres,” ujar gugus tugas tersebut.
Masalah kepegawaian
Gugus tugas itu mengatakan bahwa pelaku penembakan di Butler, Pennsylvania, Thomas Crooks, mengeksploitasi kesenjangan dalam perlindungan karena kurangnya aset dan staf.
Secara khusus, panel tersebut mencatat bahwa Secret Service, yang sudah berurusan dengan peningkatan tempo kampanye kepresidenan, melindungi tidak hanya satu tetapi dua orang terkenal pada hari itu dalam jarak yang berdekatan satu sama lain, dengan ibu negara Jill Biden di sebuah acara di dekatnya.
Dalam salah satu contoh yang menyoroti kurangnya sumber daya pada acara kampanye Trump, gugus tugas mengatakan bahwa seharusnya ada unit kontra-pengawasan di Butler, dan jika ada yang ditugaskan pada hari itu, mereka mungkin akan menemukan penembak lebih awal.
Your browser doesn’t support HTML5
Tim pengawasan tandingan semacam itu juga hadir untuk acara Biden, kata laporan itu, meskipun acara itu berlangsung di dalam ruangan.
“Dari wawancara dengan agen-agen khusus di lapangan, tampak bahwa faktor utama dalam keputusan untuk tidak meminta [unit kontra-pengawasan] adalah asumsi bahwa permintaan tersebut akan ditolak karena status penerima perlindungan sebagai mantan Presiden pada saat kejadian,” kata laporan itu.
Menunjukkan komunikasi yang buruk, perencanaan yang salah
Sebagian besar kritik setelah percobaan pembunuhan pada bulan Juli berpusat pada bagaimana penembak bisa mendapatkan akses ke atap dengan garis pandang yang jelas ke arah Trump dan mengapa ada komunikasi yang buruk antara Secret Service dan penegak hukum setempat.
Secret Service sering kali mengandalkan penegak hukum setempat untuk mengamankan acara-acara besar. Laporan tersebut merinci bagaimana penegak hukum setempat memiliki satu gagasan tentang tanggung jawabnya, sementara Secret Service memiliki gagasan lain.
Namun gugus tugas menekankan bahwa pada akhirnya Dinas Rahasia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa koordinasi berjalan dengan lancar. [my/ab]