Laporan: Tentara Anak-anak Masih Bertempur di Burma

Dalam foto dokumentasi yang diambil tahun 2000 ini, nampak Samboo, seorang bocah berusia 12 tahun tengah berpose dengan senapan miliknya di sebuah hutan dekat perbatasan Thailand. Samboo, salah satu dari tentara anak yang direkrut untuk memperkuat barisan pemberontak Karen untuk melawan pemerintahan militer Burma. (File: dok).

Sebuah laporan baru mengatakan anak-anak masih direkrut dan digunakan sebagai tentara di Burma, meskipun ada reformasi politik baru-baru ini dan seruan oleh PBB untuk mengakhiri praktek tersebut.
Laporan oleh Tentara Anak-anak Internasional yang berbasis di London mengatakan, walaupun keadaan mulai membaik, anak-anak terus menjadi bagian angkatan bersenjata, pengawal perbatasan, dan kelompok-kelompok oposisi bersenjata Burma.

Organisasi itu mengatakan pemerintah belum bergerak cepat sejak menanda-tangani persetujuan dengan PBB Juni lalu yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan membebaskan anak-anak dari pertempuran. Organisasi itu juga mengatakan dua kelompok pemberontak etnik Karen tidak memiliki prosedur verifikasi usia untuk mencegah praktek tersebut.

Meskipun laporan itu mengakui beberapa kemajuan HAM dibawah reformasi yang dilaksanakan oleh Presiden Thein Sein, organisasi itu mendesak pemerintahan presiden itu agar memberi isu tentara anak-anak tersebut “prioritas tertinggi.”