Para aktivis melaporkan gencatan senjata di Suriah telah mulai goyah, kurang dari sehari setelah mulai diberlakukan.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan pasukan Suriah bentrok dengan pasukan pemberontak di desa Khirbel el-Joz, Suriah barat laut, dekat perbatasan Turki hari Jumat.
Organisasi itu mengatakan militer mengerahkan tank-tank ke daerah itu sebelum pertempuran pecah. Secara terpisah, Komite Koordinasi Lokal melaporkan pengerahan tank-tank dan pertempuran hebat di Khirbet el-Joz.
Laporan mengenai terjadinya pertempuran itu muncul selagi pihak oposisi Suriah menyerukan diadakannya aksi-aksi protes Jumat ini untuk menguji komitmen pemerintah Suriah dalam mematuhi gencatan senjata tersebut.
Gencatan senjata yang diperantarai PBB itu mulai berlaku jam eman pagi waktu setempat hari Kamis, meskipun para aktivis hak asasi menuduh rejim Suriah telah menewaskan paling sedikit tiga warga sipil setelah tenggat waktu gencatan senjata itu lewat.
Kemudian hari Kamis, utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan memperingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa Suriah belum sepenuhnya mematuhi ketentuan rencana perdamaian. Namun demikian, Annan mengatakan dia gembira mendapat laporan yang menyebutkan bahwa gencatan senjata tersebut bertahan.
Meskipun dengan adanya laporan-laporan tersebut, para aktivis mengatakan gencatan senjata tampaknya bertahan di bagian-bagian lain negara itu walaupun pemerintah masih harus menarik tank-tank dan pasukan keluar dari beberapa pusat penduduk.
Pihak oposisi Suriah menyerukan diadakannya aksi-aksi protes Jumat ini untuk menguji komitmen pemerintah Suriah dalam mematuhi gencatan senjata.
Organisasi itu mengatakan militer mengerahkan tank-tank ke daerah itu sebelum pertempuran pecah. Secara terpisah, Komite Koordinasi Lokal melaporkan pengerahan tank-tank dan pertempuran hebat di Khirbet el-Joz.
Laporan mengenai terjadinya pertempuran itu muncul selagi pihak oposisi Suriah menyerukan diadakannya aksi-aksi protes Jumat ini untuk menguji komitmen pemerintah Suriah dalam mematuhi gencatan senjata tersebut.
Gencatan senjata yang diperantarai PBB itu mulai berlaku jam eman pagi waktu setempat hari Kamis, meskipun para aktivis hak asasi menuduh rejim Suriah telah menewaskan paling sedikit tiga warga sipil setelah tenggat waktu gencatan senjata itu lewat.
Kemudian hari Kamis, utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan memperingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa Suriah belum sepenuhnya mematuhi ketentuan rencana perdamaian. Namun demikian, Annan mengatakan dia gembira mendapat laporan yang menyebutkan bahwa gencatan senjata tersebut bertahan.
Meskipun dengan adanya laporan-laporan tersebut, para aktivis mengatakan gencatan senjata tampaknya bertahan di bagian-bagian lain negara itu walaupun pemerintah masih harus menarik tank-tank dan pasukan keluar dari beberapa pusat penduduk.
Pihak oposisi Suriah menyerukan diadakannya aksi-aksi protes Jumat ini untuk menguji komitmen pemerintah Suriah dalam mematuhi gencatan senjata.