Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tiba pada Senin (3/6) di Guinea, kata kementeriannya, perjalanan pertama diplomat tertinggi Moskow ke negara Afrika Barat tersebut sejak 2013.
Rusia, yang hubungannya dengan Barat merosot setelah mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022, telah berupaya untuk meningkatkan pengaruhnya di Afrika dalam beberapa tahun terakhir.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan kunjungan tersebut melalui aplikasi media sosial Telegram dengan foto Lavrov di Bandara Conakry, tetapi tidak memberikan rincian mengenai perjalanan tersebut.
Guinea adalah negara miskin meskipun mempunyai sumber daya mineral dan alam yang melimpah dan telah mengalami pemerintahan diktator selama beberapa dekade.
BACA JUGA: Cek Fakta: Kremlin Kerahkan Saluran Propaganda untuk Tutupi Jejak Pasukan Bayaran 'Wagner' di SahelKantor berita pemerintah Tass mengatakan Guinea merupakan bagian dari tur ke negara-negara Afrika namun tidak memberikan rincian negara mana saja yang akan dikunjungi Lavrov.
Kantor berita Rusia afrinz.ru mengatakan dia diperkirakan tiba di Chad pada hari Rabu untuk "memimpin delegasi penting".
Artikel yang sama juga mengatakan bahwa perjalanan ke Burkina Faso mungkin berlangsung, tanpa menyebutkan tanggal spesifiknya.
Pada bulan Juli, Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang para pemimpin Afrika ke pertemuan puncak di Saint Petersburg di mana ia mengatakan mereka sepakat untuk mempromosikan tatanan dunia multipolar dan melawan neokolonialisme.
Putin memuji komitmen semua negara partisipan terhadap pembentukan tatanan dunia multipolar yang adil dan demokratis dalam pernyataannya kepada media setelah pertemuan puncak itu. [ab/uh]