Ratusan ribu menara nirkabel berteknologi 5G dipasang di atap-atap, tiang-tiang listrik, dan lampu-lampu jalan di seluruh China, menunjukkan ambisi kuat negara itu dalam memimpin teknologi baru. Namun, banyak dari mereka hanya beroperasi setengah hari.
China Unicom, salah satu dari tiga perusahaan telekomunikasi, pada bulan Agustus mengumumkan, cabang Luoyang di Provinsi Henan secara otomatis akan mengalihkan stasiun pemancar 5G ke mode “tidur” mulai pukul 9 malam. sampai jam 9 pagi, karena hanya sedikit orang yang menggunakannya. Dua perusahaan lain dengan cepat mengikutinya, dan sejak itu telah meluncurkan kebijakan yang sama di kota-kota lain di seluruh negeri.
"Mematikan stasiun utama bukanlah penutupan manual, tetapi penyesuaian otomatis yang dibuat pada waktu tertentu," kata Wang Xiaochu, Kepala Unicom China pada konferensi pendapatan perusahaan itu untuk periode tengah tahun.
5G adalah salah satu investasi teknologi terbesar dalam sejarah China baru-baru ini. Teknik itu dipuji sebagai lompatan besar ke depan dalam komunikasi digital, teknologi jaringan seluler generasi ke-5 yang seharusnya mengubah dunia dan memacu revolusi digital baru.
China secara resmi meluncurkan jaringan 5G komersialnya pada September 2019 dengan janji menghadirkan kecepatan digital yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendukung aplikasi baru dari mobil tanpa pengemudi hingga operasi virtual. Lebih dari setahun kemudian, pasar 5G terbesar sekarang menghadapi keluhan luas tentang kecepatan jaringan dan meroketnya biaya persiapannya. [ps/ah]