Lebanon memperingati satu tahun sejak ledakan mengerikan di pelabuhan Beirut yang menyebabkan negara kecil di Timur Tengah yang sudah rapuh oleh krisis politik dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya itu semakin terpuruk.
Keluarga para korban bergabung dalam peringatan yang suram pada Rabu (4/8), sementara kelompok pengunjuk rasa bentrok dengan pasukan keamanan, melampiaskan kemarahan mereka atas kurangnya pertanggungjawaban pemerintah terkait ledakan itu.
Kehancuran ekonomi dan keuangan Lebanon serta kebuntuan politik telah membuat negara itu tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi selama setahun penuh. Ledakan di pelabuhan pada 4 Agustus 2020 menewaskan sedikitnya 214 orang dan melukai ribuan lainnya.
Beberapa blok jauhnya, kelompok pengunjuk rasa melemparkan batu dan bom molotov dan bentrok dengan pasukan keamanan di dekat gedung Parlemen, yang mereka tuduh menghalangi penyelidikan ledakan di pelabuhan tersebut. Parlemen menolak mencabut kekebalan politisi senior yang terlibat dalam kelalaian yang menyebabkan ledakan itu. [ps/lt]