Media Lebanon melaporkan bahwa pihak berwenang Lebanon pada Rabu (29/12) berhasil mencegat masuknya sembilan juta pil narkoba untuk tujuan rekreasi “captagon” dalam pengiriman lemon, menggagalkan upaya penyelundupan ke negara-negara Teluk.
Captagon, yang merupakan campuran amfetamin dan dikenal sebagai “kokain bagi orang miskin,” adalah salah satu narkoba yang populer di kalangan pemuda kaya di Timur Tengah.
BACA JUGA: PBB: Lebanon Harus Melakukan Reformasi Besar untuk Mendapatkan Bantuan InternasionalMenteri Dalam Negeri Lebanon, Bassam Mawlawi, saat memeriksa pengiriman di Beirut mengatakan “kami ingin mengirim pesan ke dunia Arab tentang keseriusan kami dan pekerjaan kami untuk menggagalkan kejahatan yang merugikan saudara-saudara kami di Arab.”
Arab Saudi, Kuwait dan Bahrain pada Oktober lalu mengusir diplomat Lebanon dan memanggil pulang utusan mereka setelah muncul pernyataan kritis menteri yang bersekutu dengan Hezbollah tentang perang di Yaman. Arab Saudi juga telah melarang semua impor dari Lebanon. Sementara Uni Emirat Arab menarik utusannya.
BACA JUGA: Lebanon Alami Krisis Hubungan dengan Negara-negara TelukDalam pertemuan bulan ini para pemimpin Dewan Kerjasama Teluk meminta Lebanon untuk memperketat kontrol perbatasan dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyelundupan narkoba melalui barang-barang ekspor ke Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya.
Polisi Dubai pekan lalu mengatakan mereka menemukan pil “captagon” bernilai sekitar $15,8 juta atau Rp224 miliar yang juga disembunyikan dalam pengiriman lemon. Empat tersangka ditangkap dalam operasi tersebut. [em/jm]