Lebih dari 100 warga Palestina tewas ketika tentara Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga Palestina yang sedang menanti pembagian bantuan kemanusiaan di Kota Gaza, Kamis (29/2).
Pejabat urusan kesehatan Palestina mengatakan insiden terbaru ini membuat jumlah korban tewas sejak berkecamuknya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober lalu menjadi lebih dari 30.000 orang.
Beberapa petugas rumah sakit awalnya melaporkan adanya serangan Israel terhadap kerumunan massa. Namun kantor berita Associated Press melaporkan kesaksian sejumlah saksi mata bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan ketika orang-orang sedang menurunkan tepung dan barang-barang kaleng dari truk.
"Kami berlari ke arah bantuan makanan untuk mengambilnya, tentara dan tank menembaki kami, orang-orang yang berada di depan dan belakang tertembak di tangan dan kaki, kami meninggalkan makanan dan bantuan lalu berlari," kata Anwar Helewa, seorang saksi mata.
Kepala Layanan Ambulans RS Kamal Adwan mengatakan petugas-petugas medis yang tiba di lokasi kejadian mendapati "puluhan atau ratusan" orang tergeletak di tanah.
Dia menggambarkan kepanikan yang terjadi karena tidak ada cukup ambulans untuk melarikan semua korban, baik yang tewas maupun luka-luka, ke rumah sakit. Sebagian korban terpaksa dibawa ke rumah sakit dengan gerobak keledai.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 104 orang tewas dan 760 lainnya luka-luka dalam insiden itu. Kementerian Kesehatan Palestina menggambarkannya peristiwa yang terjadi hari Kamis ini sebagai "pembantaian".
Kota Gaza dan daerah-daerah sekitarnya di bagian utara daerah kantong tersebut merupakan target pertama serangan udara, laut dan darat Israel, yang diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober. Kehancuran meluas di kota yang selama konflik telah terisolasi.
Beberapa pejabat mengatakan truk-truk yang membawa makanan berhasil mencapai bagian utara Gaza minggu ini. Ini merupakan pengiriman bantuan besar pertama ke daerah itu dalam satu bulan terakhir.
Kelompok-kelompok bantuan telah berulangkali mengatakan hampir tidak mungkin memberikan bantuan kemanusiaan ke sebagian besar wilayah Gaza karena sulitnya berkoordinasi dengan militer Israel dan gangguan ketertiban umum, seiring membludaknya orang-orang yang putus asa dan berebut untuk mendapatkan bantuan makanan.
PBB mengatakan seperempat dari 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi kelaparan. Sekitar 80 persen warga di Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan ke kota-kota lain. [em/jm]