Lebih dari 113 Juta Orang di Seluruh Dunia Alami Krisis Pangan

Program bantuan pangan PBB (WFP) di Aslam, Hajjah, Yaman, 21 September 2018. (Foto: dok).

PBB menyatakan perubahan iklim, konflik dan ketidakstabilan ekonomi menimbulkan kerawanan pangan yang akut bagi lebih dari 113 juta orang di seluruh dunia pada tahun lalu.

Dalam Laporan Global mengenai Krisis Pangan, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mendapati bahwa dari 53 negara yang mengalami kelangkaan pangan, Yaman berada dalam keadaan membutuhkan bantuan pangan yang paling mendesak, disusul oleh Republik Demokratik Kongo dan Afghanistan.

Laporan tahunan FAO itu menyebutkan bahwa 2018 merupakan tahun ketiga berturut-turut di mana jumlah orang yang menghadapi berbagai kondisi kerawanan pangan melampaui angka 100 juta. Jumlah itu masih lebih baik daripada angka pada tahun 2017 yang mencapai 124 juta orang. Hasil penelitian FAO menyebutkan sejumlah negara tidak begitu terpengaruh oleh kondisi akibat cuaca sangat buruk seperti kekeringan dan banjir.

Hasil penelitian itu juga mendapati banyak di antara mereka yang mengalami kekurangan makanan adalah sejumlah besar pengungsi dan migran di Bangladesh, yang menampung lebih dari 700 ribu warga Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar di tengah-tengah penindakan keras militer, dan negara-negara tetangga Suriah yang dilanda perang.

FAO memperkirakan jumlah orang yang telantar, pengungsi dan migran akan meningkat apabila krisis politik dan ekonomi yang tengah berlangsung di Venezuela terus berlanjut. [uh]