Lebih dari 36 tahanan Palestina kembali mendapat sambutan seperti pahlawan di Kota Ramallah, Tepi Barat, pada hari Minggu (26/11) setelah dibebaskan oleh Israel dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
Namun kebahagiaan karena bebas tiba-tiba berakhir bagi salah seorang dari mereka. Setelah tiba di Ramallah, Majd Freihat mengetahui bahwa sepupunya tewas sehari sebelumnya dalam serangan Israel di Jenin.
“Kebahagiaan saya tidak terpenuhi. Saya mendapati diri saya terombang-ambing antara suka dan duka secara bersamaan. Kami tidak menyadari peristiwa yang terjadi di luar penjara di Tepi Barat dan Gaza. Semoga Tuhan memberi bantuan kepada keluarga di Tepi Barat dan Gaza, para syuhada yang terjebak di bawah reruntuhan, masjid-masjid yang hancur, dan nyawa anak-anak yang melayang.”
BACA JUGA: Tentara Israel Bunuh 8 Orang di Tepi BaratFreihat, yang menghabiskan satu setengah tahun di balik jeruji besi, mengatakan, perasaan suka dan dukanya bercampur aduk.
Berasal dari Jenin, di utara Tepi Barat, ia terkejut tidak hanya karena sepupunya tewas, tetapi karena situasi di kampung halamannya, keluarganya tidak bisa pergi ke Ramallah untuk menyambutnya kembali. [ps/rs]