Ledakan kencang terdengar di Kyiv pada Jumat (15/4) dan gempuran pertempuran terjadi di wilayah timur Ukraina setelah negara tersebut mengaku bertanggung jawab atas tenggelamnya kapal induk Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam. Kejadian tersebut akan menjadi salah satu pukulan terberat dalam perang itu.
Ledakan itu sepertinya menjadi salah satu ledakan yang paling signifikan di wilayah Ibu Kota Ukraina sejak pasukan Rusia ditarik kembali dari daerah itu pada awal bulan ini sebagai persiapan untuk pertempuran di bagian selatan dan timur.
Ukraina mengatakan telah menabrak kapal penjelajah rudal Moskow dengan rudal anti-kapal Neptunus. Kapal era Soviet itu tenggelam pada Kamis (14/4) saat ditarik ke pelabuhan setelah meledak dan terbakar, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Lebih dari 500 awak kapal dievakuasi, kata kementerian itu, tanpa mengakui adanya serangan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberi penghormatan kepada "mereka yang menghentikan kemajuan konvoi peralatan militer Rusia yang tak ada habisnya ... Mereka yang menunjukkan bahwa kapal-kapal Rusia dapat pergi ... sampai ke dasar."
Belum ada laporan kerusakan setelah terjadinya ledakan yang dilaporkan di Kyiv, Kherson di selatan, kota timur Kharkiv dan kota Ivano-Frankivsk di barat.
BACA JUGA: Diserang Rudal Ukraina, Kapal Perang Utama Rusia di Laut Hitam Rusak BeratAngkatan bersenjata Ukraina mengatakan serangan Rusia di kota Popasna dan Rubizhne, keduanya terletak di bagian utara dari kota pelabuhan Mariupol, telah berhasil dihalau dan sejumlah tank serta kendaraan lapis baja lainnya telah dihancurkan. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut.
Apa pun penyebab kekalahan Moskow, hal itu merupakan kemunduran bagi Rusia dan dorongan besar bagi para pemain bertahan Ukraina.
Angkatan Laut Rusia telah menembakkan rudal jelajah ke Ukraina. Keberadaan Laut Hitam sangat penting untuk mendukung operasi darat di selatan dan timur, di mana ia berjuang untuk merebut kendali penuh Mariupol.
Kyiv dan sekutunya mengatakan Rusia telah melancarkan perang tak beralasan yang telah menyebabkan lebih dari 4,6 juta orang melarikan diri ke luar negeri dan membunuh atau melukai ribuan orang.
Rusia mengatakan pada Rabu bahwa lebih dari 1.000 marinir Ukraina dari salah satu unit yang masih bertahan di Mariupol telah menyerah. Pejabat Ukraina tidak berkomentar akan hal itu.
Jika diambil, Mariupol akan menjadi kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia sejak mereka menginvasi, memungkinkan Moskow untuk memperkuat koridor darat antara wilayah Donbas timur yang dikuasai separatis dan wilayah Krimea yang direbut dan dianeksasi pada 2014. [ah/rs]