Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, pada Senin (25/12), menyatakan “berduka” atas ledakan tungku di pabrik nikel milik China di Morowali, Sulawesi Tengah, Indonesia, yang menewaskan sedikitnya 13 orang – termasuk 4 warga China – dan melukai 46 orang lainnya.
Ledakan pada hari Minggu (24/12) itu adalah insiden yang terbaru dari serangkaian kecelakaan yang menelan korban jiwa di pabrik peleburan nikel di Indonesia, yang merupakan bagian dari program pembangunan transnasional ambisius China yang dikenal sebagai “Belt and Road Initiative.”
“China berduka atas jatuhnya korban jiwa akibat kecelakaan tersebut dan menyampaikan belasungkawa atas korban yang meninggal. Kementerian Luar Negeri China, bersama dengan pihak berwenang yang berwenang dan pemerintah daerah setempat, telah menginstruksikan Kedutaan Besar China di Indonesia untuk segera memverifikasi situasi dan melakukan penanganan,” kata Mao.
“Pihak kedutaan telah mengaktifkan mekanisme tanggap darurat, berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan perawatan medis secara penuh kepada korban luka dan memastikan penyebab kecelakaan sesegera mungkin.”
“Kedutaan Besar China di Jakarta juga telah menyelaraskan upaya memandu perusahaan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut untuk melakukan pekerjaan yang baik dalam proses tindak lanjut, dan pihak China akan terus menjaga komunikasi yang erat dengan pihak Indonesia untuk melakukan pekerjaan yang baik setelah kecelakaan tersebut,” tambahnya. [em/rs]