Legislator Oposisi Kamboja Lari Mengasingkan Diri Setelah Peringatan Penangkapan

Mu Sochua, wakil ketua Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) saat diwawancarai oleh VOA Khmer, Phnom Penh, 6 September 2017. (Foto: dok).

Seorang perempuan legislator terkemuka Kamboja lari meninggalkan negaranya setelah diperingatkan ia menghadapi kemungkinan penangkapan terkait dugaan rencana menggulingkan pemerintah.

Mu Sochua, wakil ketua Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), meninggalkan Phnom Penh, Selasa (4/10), satu hari setelah PM Hun Sen bersumpah akan mengambil tindakan terhadap mereka yang kemungkinan terlibat dalam rencana itu.

Ketua CNRP Kem Sokha diciduk dari rumahnya tanggal 3 September dan dituduh makar. Pemerintah mengatakan, tuduhan itu didasarkan pada pernyataan Kem Sokha dalam sebuah video yang direkam pada tahun 2013. Dalam video tersebut, ia mengaku telah menerima bantuan dari AS untuk mendirikan sebuah gerakan pro-demokrasi di Kamboja.

Kem Monovithya, pejabat tinggi CNRP, mengatakan, Selasa malam (3/10), Mu Sochua melarikan diri setelah menerima peringatan dari seorang pejabat tinggi pemerintah. Hampir setengah jumlah legislator dari CNRP meninggalkan Kamboja sejak penangkapan Kem Sokha.

Penangkapan Shoka berlangsung di tengah-tengah aksi penumpasan besar-besaran terhadap media-media berita independen dan kelompok-kelompok HAM di Kamboja. Aksi penumpasan tersebut tampaknya merupakan usaha PM Hun Sen untuk membungkam suara-suara yang membangkang menjelang pemilu tahun depan. Jika Hun Sen menang, itu akan memperpanjang cengkeramannya terhadap kekuasaan yang telah berlangsung tiga dekade.

Pemerintah Hun Sen hampir dikalahkan dalam pemilu nasional terakhir pada tahun 2013, dan dukungan terhadap oposisi kini semakin berkembang, khususnya dari kalangan generasi muda Kamboja. [ab/uh]