Google, anak usaha Alphabet dijatuhi denda 271,7 juta dolar AS oleh lembaga pengawas persaingan usaha Prancis pada Rabu (20/3).
Lembaga pengawas itu mengatakan, mereka menjatuhkan hukuman terhadap Google, karena telah melanggar aturan hak kekayaan intelektual Uni Eropa, dalam hubungan mereka dengan para penerbit media.
Lembaga ini juga mengungkapkan keprihatinan mereka terkait Bard, produk berteknologi kecerdasan buatan milik Google, yang telah berganti nama menjadi Gemini.
Google sendiri telah berjanji untuk tidak melakukan perlawanan atas fakta-fakta itu sebagai bagian dari proses penyelesaian, menurut regulator tersebut.
Lebih lanjut, mereka juga mengatakan bahwa perusahaan tersebut, dalam hal ini Google, telah mengusulkan sejumlah solusi untuk memenuhi sejumlah kekurangan mereka.
Denda ini terkait dengan pelanggaran hak cipta di Prancis untuk konten daring.
BACA JUGA: Uni Eropa Keluarkan UU Digital Baru untuk Kekang Kekuatan Pasar Perusahaan OnlineKasus ini dipicu oleh komplain dari sejumlah organisasi pemberitaan terbesar Prancis, termasuk AFP.
Perselisihan ini nampaknya sudah diselesaikan dua tahun lalu, ketika Google membatalkan bandingnya terhadap denda yang saat itu dijatuhkan sebesar 500 juta dolar AS, pada akhir proses penyelidikan besar-besaran.
Tetapi pada Rabu, lembaga pengawas mengatakan Google telah melanggar empat dari tujuh ketentuan komitmen yang disetujui dalam perjanjian penyelesaian.
Komitmen itu termasuk melakukan negosiasi dengan penerbut dengan itikad baik dan menyediakan informasi yang transparan.
Lembaga pengawasan secara khusus menyebut Bard, program, chatbot dengan kecerdasan buatan milik Google, yang telah diluncurkan tahun lalu.
Disebutkan bahwa program ini telah dilatih menggunakan data dari outlet media dan agensi berita yang tidak dipastikan, dan Google tidak memberi tahu kedua pihak itu atau juga regulator.
Google mengatakan, pihaknya menerima penyelesaian itu “karena ini merupakan saatnya untuk meninggalkan persoalan tersebut”. [ns/ka]