Liberia Tetapkan Target Bebas Penderita Baru Ebola Sampai Natal

Petugas kesehatan membawa jenazah seorang perempuan yang diduga terkena virus Ebola di Bomi, luar kota Monrovia, Liberia (20/10). (AP/Abbas Dulleh)

Presiden Ellen Johnson Sirleaf mengatakan tata pelayanan kesehatan Liberia harus disiapkan dengan lebih baik untuk wabah penyakit apapun di masa depan

Liberia, yang paling parah dilanda wabah Ebola di antara negara-negara Afrika Barat, telah menetapkan sasaran nasional yang tidak menemukan penderita baru sebelum Natal.

Presiden Ellen Johnson Sirleaf mengatakan dalam pidato radio secara nasional Minggu (16/11) bahwa jalan ke pemulihan negaranya akan sulit. Dia mengatakan tata pelayanan kesehatan Liberia harus disiapkan dengan lebih baik untuk wabah penyakit apapun di masa depan, dengan perbaikan tajam juga dibutuhkan dalam pemerintahan dan ekonomi negara itu.

Dari lebih dari 2.800 dari angka kematian akibat Ebola, 5.165 telah terjadi di Liberia.

Juga hari Minggu, para pejabat kesehatan Amerika mengatakan orang-orang yang melakukan perjalanan dari Mali akan menjalani penyaringan dan pemantauan serupa seperti orang –orang yang datang dari Liberia, Sierra Leone dan Guinea.

Ini berupa antara lain mengukur suhu tubuh orang-orang yang datang dan menanyai mereka mengenai kesehatan mereka dan kemungkinan bersentuhan dengan penderita virus Ebola.

Walaupun Mali tidak menderita wabah Ebola yang luas, telah ada sejumlah penderita yang sudah dipastikan disana dalam beberapa hari ini.