Parlemen Burma dibuka kembali hari Senin. Tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi dan 42 anggota Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD) yang dipimpinnya menolak hadir terkait sengketa mengenai sumpah jabatan.
Para pejabat partai hari Minggu mengukuhkan bahwa anggota NLD tidak akan hadir sebelum kata-kata dalam sumpah tersebut diubah agar mereka tidak perlu bersumpah akan melindungi konstitusi yang disusun bekas junta militer.
Jurubicara partai Nyan Win mengatakan kepada wartawan hari Senin bahwa NLD meyakini isu itu akan diselesaikan dalam waktu cukup cepat. NLD ingin sumpah tersebut diubah sehingga mereka diminta untuk 'menghormati' dan bukannya 'melindungi' konstitusi, tetapi partai berkuasa sebegitu jauh menolak tuntutan tersebut.
Presiden Thein Sein, yang sedang melawat ke Tokyo, hari Senin mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak berencana mengubah kata-kata dalam sumpah tersebut, tetapi ia menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah proses demokratisasi yang masih terus berlangsung di negara itu.
Jurubicara partai Nyan Win mengatakan kepada wartawan hari Senin bahwa NLD meyakini isu itu akan diselesaikan dalam waktu cukup cepat. NLD ingin sumpah tersebut diubah sehingga mereka diminta untuk 'menghormati' dan bukannya 'melindungi' konstitusi, tetapi partai berkuasa sebegitu jauh menolak tuntutan tersebut.
Presiden Thein Sein, yang sedang melawat ke Tokyo, hari Senin mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak berencana mengubah kata-kata dalam sumpah tersebut, tetapi ia menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah proses demokratisasi yang masih terus berlangsung di negara itu.