Sekelompok pembom bunuh diri menyerang sebuah pangkalan polisi di kota Jalalabad, Afghanistan timur, menewaskan sedikitnya lima orang polisi.
Para pejabat Afghanistan mengatakan sedikitnya tujuh militan terlibat dalam serangan Selasa pagi (26/3). Taliban segera mengaku bertanggung jawab.
Serangan itu terjadi ketika Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry melakukan kunjungan singkat ke negara tersebut. Kerry bertemu dengan Presiden Hamid Karzai di Kabul hari Senin. Ia diperkirakan akan mengadakan beberapa pertemuan empat mata sebelum berangkat hari Selasa.
Para pemimpin Amerika dan Afghanistan sedang membicarakan peranan Amerika di negara itu sementara operasi militer internasional menurun. Sebagian besar pasukan asing akan meninggalkan negara itu sebelum akhir tahun 2014.
Australia, anggota sejak awal terbentuknya koalisi yang dipimpin Amerika tersebut mengatakan hari Selasa (26/3) akan menarik pulang sebagian besar pasukannya yang berkekuatan 1.550 personil sebelum akhir tahun ini, saat ditutupnya pangkalan utama militer internasional di Uruzgan.
Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith menyebut tindakan itu “wajar,” dengan mengatakan langkah itu diambil setelah berembuk dengan pemerintah Afghanistan.
Serangan itu terjadi ketika Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry melakukan kunjungan singkat ke negara tersebut. Kerry bertemu dengan Presiden Hamid Karzai di Kabul hari Senin. Ia diperkirakan akan mengadakan beberapa pertemuan empat mata sebelum berangkat hari Selasa.
Para pemimpin Amerika dan Afghanistan sedang membicarakan peranan Amerika di negara itu sementara operasi militer internasional menurun. Sebagian besar pasukan asing akan meninggalkan negara itu sebelum akhir tahun 2014.
Australia, anggota sejak awal terbentuknya koalisi yang dipimpin Amerika tersebut mengatakan hari Selasa (26/3) akan menarik pulang sebagian besar pasukannya yang berkekuatan 1.550 personil sebelum akhir tahun ini, saat ditutupnya pangkalan utama militer internasional di Uruzgan.
Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith menyebut tindakan itu “wajar,” dengan mengatakan langkah itu diambil setelah berembuk dengan pemerintah Afghanistan.