Aktivitas pengiriman paket di PT. Pos Indonesia mengalami kenaikan 60 persen pada masa pandemi virus corona. Direktur Komersial PT. Pos Indonesia, Charles Sitorus mengatakan, kenaikan didorong kebiasaan baru masyarakat dalam hal kesehatan, yang mengharuskan berbelanja maupun mengirim barang dilakukan dari rumah.
Aplikasi QPosinAja, kata Charles, memberi pilihan kepada masyarakat dalam pengiriman paket barang. Semua aktivitas pengiriman hingga tarif dapat dilakukan dari rumah. "Petugas pos, disebut Pasukan Orange (O-Ranger), siap menjemput barang itu dan mengantarnya. Ini wajah baru Pos Indonesia," ujar Charles.
“Ini akan melayani seluruh kebutuhan masyarakat terkait dengan kurir, kiriman. Dan di sini pelanggan bisa melakukan pengiriman, meminta pick-up ke rumah masing-masing, ke lokasi masing-masing, juga bisa melakukan online booking. Jadi, bookingnya sudah dilakukan secara online, tidak perlu lagi secara manual, tinggal diketik, masuk ke sistem PT. Pos Indonesia, dan sudah tercatat di PT. Pos Indonesia, tinggal menunggu barangnya untuk dikirim,” jelas Charles Sitorus.
Perubahan pola layanan ini, kata Charles, merupakan tanggapan PT. Pos Indonesia untuk menyikapi situasi pandemi virus corona. Perubahan ini, menurutnya, telah dipersiapkan agar masyarakat tidak perlu ke luar rumah dan berisiko tertular virus corona. Ia menjamin kualitas layanan Pos yang baik, murah dan cepat. Bahkan, untuk membantu UMKM maupun petani supaya tetap dapat menjalankan roda perekonomian di tengah pandemi, Pos menyediakan gudang serta lemari pendingin atau coldstorage untuk menyimpan bahan makanan yang rentan terhadap suhu.
Your browser doesn’t support HTML5
“Karena ke depan, kalau kita bicara soal distribusi barang, itu akan semakin banyak yang membutuhkan kondisi suhu tertentu. Ke depan akan seperti itu. Kami siap ke sana, apalagi produk-produk yang mudah rusak itu kan selalu membutuhkan coldstorage,” jelasnya.
Cakupan layanan PT. Pos Indonesia yang tersebar di hampir seluruh daerah, menurut Direktur Operasional PT. Kimia Farma Apotek, Abdul Aziz, sangat membantu pengiriman obat kepada masyarakat, bahkan sampai ke pelosok yang sulit dijangkau.
PT. Kimia Farma Apotek merupakan salah satu BUMN yang bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia dalam bidang pengiriman. Kerja sama ini terkait pengiriman obat yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat yang menghadapi masalah kesehatan akibat perebakan virus corona.
“Harapan kami kalau bisa dengan PT. Pos Indonesia, layanan antarnya bisa lebih cepat. Kita juga akan bersinergi dengan PT. Pos Indonesia dalam pelayanan antar barang di luar Kimia Farma Mobile. Jadi kita punya online dan offline. Pada masa Covid atau pandemi ini dibutuhkan delivery yang menjangkau sampai ke rumah-rumah, dari apotek-apotek offline kami,” kata Abdul Aziz. [pr/ka]