London Mulai Tawarkan Pohon Natal Alternatif yang Ramah Lingkungan

  • Associated Press

Sebuah pohon Natal terlihat menyala setelah upacara penerangan di Trafalgar Square London pusat. (Foto: AP/Lefteris Pitarakis)

Sebuah perusahaan di London menawari pelanggannya untuk menyewa pohon Natal dan mengembalikannya pada tahun baru. Sekitar tujuh juta pohon berakhir di tempat pembuangan sampah setiap tahun, menurut perkiraan University of Sheffield.

Pohon Natal menyebarkan suasana ceria di berbagai penjuru ibu kota Inggris. Dekorasi yang memesona, pernak-pernik hiasan raksasa dan bintang berkilauan di puncak pohon Natal di distrik St James ini menarik perhatian orang-orang yang lalu lalang.

Penjual pohon Natal Pine and Needles membuka beberapa tokonya di kota itu.

Ada optimisme yang muncul sewaktu bisnis kembali bangkit untuk menyambut musim ini.

"Tahun lalu kami melihat ada penurunan besar dalam pesanan dari perusahaan, tentu saja karena kantor-kantor tutup – jadi ini pukulan besar bagi kami. Tetapi tahun ini kami telah melihat ada permintaan perusahaan. Tidak kembali seperti biasanya, tetapi jelas ada peningkatan," ujar Christopher Steele, Asisten Pemasaran Pine and Needles.

Pohon Natal tahunan di Trafalgar Square di London. (Foto: AP/Sang Tan)

Karena perusahaan ingin lebih ramah lingkungan, cara-cara baru untuk mendapatkan pohon Natal menjadi semakin populer.

Catherine Loveless adalah salah seorang pendiri London Christmas Tree Rental, proyek penyewaan pohon Natal London yang ia mulai sebagai bisnis percobaan pada tahun 2018.

Para pelanggan dapat memesan pohon secara online untuk diambil di salah satu pusat penyewaannya pada bulan Desember. Begitu masa sewa berakhir, pohon-pohon itu dikumpulkan pada bulan Januari dan ditanam kembali.

Pekerja memasang pohon Natal di Trafalgar Square, London, Senin, 2 Desember 2013. (Foto: AP/Sang Tan)

"Pelanggan dapat memilih ukuran yang diinginkan, dan mereka dapat memesan sedini awal November. Mereka kemudian dapat datang ke pusat penyewaan, memilih pohon mereka. Pohon itu hidup, jadi ada di dalam pot, jadi itu cukup berat," kata Loveless .

"Tetapi pada dasarnya mereka memilih pohon mereka. Mereka membawanya pulang, ditaruh di rumah pada masa Natal, dan kemudian setelah Natal, mereka mengembalikannya ke sini. Pohon ini kembali ke pertanian di mana pohon ditempatkan dalam sistem irigasi khusus, dan dirawat sampai tahun berikutnya. Dan jika mereka menyukai pohon mereka, mereka dapat menyewanya kembali tahun berikutnya," lanjutnya.

Your browser doesn’t support HTML5

London Mulai Tawarkan Pohon Natal Alternatif yang Ramah Lingkungan

Loveless mendirikan perusahaan itu setelah melihat berlimpahnya pohon mati di jalan-jalan kota London setiap Januari. Karena baru berjalan tiga tahun, ia masih terus belajar dan memperbaiki berbagai elemen. Pada waktu memulai bisnisnya, ia memiliki sekitar 50 pohon.

Ia menambahkan, “Kami bukannya antipenebangan pohon. Kami hanya ingin memberi opsi pada orang-orang dan cara alternatif untuk memiliki pohon Natal.”

Menurut riset University of Sheffield, diperkirakan ada sekitar tujuh juta pohon yang berakhir di tempat pembuangan sampah akhir.

BACA JUGA: Peneliti Usahakan Pohon Natal yang Lebih Kuat dan Ramah Lingkungan

Dane End Christmas Tree Farm juga melakukan upaya kecil untuk membantu melindungi lingkungan. Russel Parkins, pemilik perkebunan pohon Natal itu mengemukakan,

"Jadi, hal baru yang kami gunakan tahun ini adalah jaring selubung tanaman yang dapat dijadikan kompos. Ini adalah jaring yang 100 persen berbasis tanaman. Jadi ini dapat terurai. Jaring ini tidak akan terurai menjadi mikroplastik," katanya.

Dengan menjelangnya Natal, kini semakin banyak rumah yang mulai dihiasi pohon Natal yang lebih ramah lingkungan. [uh/ka]