London Terpaksa Gunakan Tentara untuk Pengamanan Olimpiade

Japan's Prime Minister Shinzo Abe (in red helmet), wearing a protective suit and mask, is briefed about tanks containing radioactive water by Fukushima Daiichi nuclear power plant chief Akira Ono in Okuma, Sept. 19, 2013.

Perusahaan keamanan, G4S, meminta maaf karena tidak sepenuhnya dapat memenuhi kontrak pengawal keamanan saat berlangsungnya olimpiade.
Laporan komisi parlemen Inggris yang dikeluarkan hari Kamis (19/7) mengatakan keyakinan Olimpiade London telah diperlemah oleh kegagalan kontraktor swasta untuk menyediakan pengawal keamanan dalam jumlah yang memadai.

Dalam laporan tersebut, Ketua Komisi Pengawas Dana Pemerintah, Margareth Hodge, mengatakan kekacauan yang telah muncul karena kontrak keamanan tersebut tidak mengherankan.

Perusahaan keamanan, G4S, telah meminta maaf karena tidak sepenuhnya memenuhi kontraknya. G4S mengatakan mereka mengalami kesulitan memproses pelamar pekerjaan keamanan.

Ini telah mendorong pemerintah Inggris memerintahkan 13.500 lagi tentara untuk melakukan tugas keamanan saat berlangsungnya Olimpiade.

G4S mengatakan pihaknya harus membayar biaya pasukan tambahan tersebut. Perusahaan tersebut menaksir kerugian yang akan dialaminya mencapai sekitar 54 juta dolar hingga 77 juta dolar dari kontrak keamanan Olimpiade-nya.

Sementara itu, Hodge juga mengeritik pengawasan panitia Olimpiade London atas persiapan G4S untuk Olimpiade itu. Dalam laporan tersebut, Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga pemerintah dituduh menahan informasi mengenai kesiapan keamanan dan biayanya untuk Olimpiade.

Hodge berharap akan melakukan peninjauan resmi Olimpiade bulan September. Olimpide London akan dimulai tanggal 27 Juli dan berlangsung hingga tanggal 12 Augustus.