China pada Sabtu (11/3) mengukuhkan Li Qiang menjadi perdana Menteri. Tugas utama orang kepercayaan Presiden Xi Jinping itu adalah mengelola perekonomian terbesar kedua di dunia yang saat ini sedang menghadapi sejumlah prospek terburuk selama beberapa tahun.
Xi menominasikan Li yang kemudian resmi menjadi perdana menteri dalam sesi pagi Kongres Rakyat Nasional, Sabtu (11/3). Pengangkatan Li berlangsung satu hari setelah Xi, yang berusia 69 tahun, berhasil memimpin kembali untuk masa jabatan ketiga. Kepimpinan Li yang mendobrak norma berpotensi menjadikannya pemimpin China yang berkuasa seumur hidup.
Li dikenal dengan penerapan kebijakan “nol COVID” yang brutal saat mengunci wilayah Shanghai musim semi lalu sebagai pemimpin pusat kuangan China. Langkah Li membuktikan kesetiaannya kepada Xi, tetapi menghadapi keluhan dari para warga karena minimnya akses ke makanan, perawatan medis dan layanan dasar lainnya.
BACA JUGA: Presiden China Xi Jinping Amankan Masa Jabatan ke-3Li, yang berusia 63 tahun, mengenal Xi saat Xi memimpin Zhejiang, kampung halaman Li. Zhejiang adalah provinsi makmur di tenggara China yang sekarang dikenal sebagai pusat teknologi dan manufaktur.
Sebelum pandemi, Li membangun reputasinya di Shanghai dan Zhejian. Sebelum pandemic, Xi dipandang ramah terhadap industri swasta, bahkan ketika Xi mengetatkan control politik dan pembatasan-pembatasan anti-COVID serta peningkatan pengawasan terhadap e-commerce dan perusahaan-perusahaan teknologi.
Sebagai perdana Menteri, Li akan bertanggung jawab menggerakan kembali ekonomi yang sedang lesu dan baru keluar dari pandemi COVID. Perekonomian China juga menghadapi sejumlah masalah antara lain, lesunya permintaan ekspor global, kenaikan tarif AS yang masih berlanjut, penyusutan angkatan kerja dan populasi yang menua. [ft/ah]