Nihon Hidankyo, sebuah gerakan akar rumput penyintas bom atom dari Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, yang juga dikenal sebagai Hibakusha, memenangi Hadiah Nobel Perdamaian pada Jumat (11/10).
“Hibakusha menerima Hadiah Perdamaian atas upayanya mencapai dunia yang bebas senjata nuklir dan karena menunjukkan melalui kesaksian para saksi bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan lagi,” kata Komite Nobel Norwegia dalam kutipannya.
Para saksi dari dua bom nuklir yang pernah digunakan dalam konflik telah mendedikasikan hidup mereka untuk perjuangan demi dunia yang bebas nuklir.
“Hibakusha membantu kita menggambarkan hal-hal yang tidak dapat digambarkan, memikirkan hal-hal yang tidak terpikirkan, dan memahami rasa sakit dan penderitaan yang disebabkan oleh senjata nuklir,” kata komite tersebut.
Komite Nobel Norwegia secara rutin menaruh fokus pada isu senjata nuklir. Langkah Komite Nobel yang terbaru adalah dengan memberikan penghargaan kepada ICAN, Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir, yang memenangi penghargaan tersebut pada 2017.
Hadiah Nobel Perdamaian, senilai 11 juta kronor Swedia, atau sekitar 16,5 miliar rupiah, akan diserahkan di Oslo pada 10 Desember, hari peringatan kematian industrialis Swedia Alfred Nobel, yang mendirikan penghargaan tersebut berdasarkan surat wasiatnya pada 1895. [ft/rs]