Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan investasi China di bidang pariwisata Indonesia terutama pada destinasi Danau Toba, bakal terus berlanjut. Menurutnya, dalam waktu dekat Menteri Luar Negeri China, Wang Yi akan berkunjung ke kawasan Danau Toba.
Kesempatan itu akan dimanfaatkan Indonesia agar China terus berinvesitasi di kawasan Danau Toba.
"Banyak kerja sama dengan China sekarang berjalan dengan baik. Ke depan masih banyak yang masih bisa kita kerja sama. Bulan depan menteri luar negerinya juga ke sini, dia akan lihat ini cantik sekali. Kita minta mereka buat satu hotel di sini," kata Luhut di Sibisa, Kabupaten Toba, Sumut, Jumat (18/12).
Bukan hanya China, beberapa negara seperti Kanada, Hongkong, Jepang, dan Qatar juga berminat untuk berinvestasi di kawasan Danau Toba.
"Sekarang China bagus, Jepang juga oke. Kita juga dengan Hong Kong oke, enggak ada masalah. Kemarin dari Doha, saya bertemu dengan keponakan raja datang ke Jakarta. Mereka juga ingin buka ada travel bubble," ungkap Luhut.
Merujuk pembentukan Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF), Luhut mengatakan pemerintah sedang mencari figur yang tepat untuk mengelola lembaga tersebut.
BACA JUGA: Jajaki Peluang Investasi Kendaraan Listrik, Tim Tesla Akan Kunjungi Indonesia"Kemarin Presiden sudah tanda tangan RPP-nya jadi semua sekarang SWF sudah jadi, tinggal cari orang independen yang orang market. Headhunter sudah dibuat untuk mencari. Kita berharap organisasi ini akan jadi semua dengan manusianya di pertengahan Januari," jelasnya.
Hingga saat ini pemerintah juga fokus dalam pemulihan ekonomi nasional terutama di bidang pariwisata. Pemerintah juga fokus dalam pembangunan dari lokasi pariwisata yang ada khususnya Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.
China Siap Tingkatkan Kerjasama
Sementara, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China, Zhang Xu dalam acara Tourism and Investment Forum melalui saluran virtual menuturkan China sepakat untuk terus melakukan kolaborasi internasional guna penanganan dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Mempromosikan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan bilateral kedua negara. Terutama dalam mendukung pariwisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
BACA JUGA: AS Kaji Rencana Investasi $2 Miliar di Lembaga Pengelola Investasi IndonesiaSedangkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio menegaskan penerapan protokol kesehatan menjadi hal penting untuk diperhatikan industri dan masyarakat.
"Kita tahu pandemi ini memberikan dampak yang besar, namun kita harus hadapi bersama. Kerja sama ini saya harapkan dapat diimplementasikan dengan penerapan protokol kesehatan yang sebaik-baiknya dan Kemenparekraf akan terus memberikan dukungan kepada industri dalam menghadirkan inovasi-inovasi lainnya," tegasnya. [aa/em]