Lumbung Kuno Yang Ditemukan di Maroko, Indikasi Awal Kemunculan Bank 

Lumbung kuno, tempat aman untuk menyimpan biji-bijian dan barang berharga, di dekat Desa Lalla Taalat, wilayah Souss Massa, Maroko, 9 Juni 2021. (REUTERS/Abdelhak Balhaki)

Lumbung Berber, yang dianggap sebagai salah satu sistem perbankan tertua di dunia, digunakan oleh komunitas Amazigh yang menghuni kawasan pegunungan di bagian selatan Maroko. Maroko kini berencana memasukkan lumbung tersebut ke daftar situs warisan dunia UNESCO.

Lumbung bangsa Berber dianggap sebagai salah satu sistem perbankan tertua di dunia. Lumbung ini digunakan oleh komunitas Amazigh yang tinggal di kawasan pegunungan di bagian selatan Maroko.

Manuskrip kuno hukum adat yang diawetkan yang mengatur fungsi lumbung yang secara lokal dikenal sebagai Igoudar, 9 Juni 2021. (REUTERS/Abdelhak Balhak).

Istilah Amazigh yang digunakan warga setempat dalam menyebut lumbung yang telah berusia ratusan tahun ini adalah igoudar (dalam bentuk jamaknya), atau agadir (dalam bentuk tunggalnya). Lumbung ini berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga seperti dokumen, biji-bijian, kacang-kacangan, minyak, kurma dan perhiasan.

Said Oufkir, wakil presiden komune Tassegdelt, mengemukakan, “Saya akan jelaskan mengenai agadir. Ini adalah lumbung kuno yang dianggap sebagai bank di kawasan, di mana biji-bijian seperti jelai dan gandum disimpan, begitu pula dokumen seperti sertifikat properti dan perhiasan, khususnya perak.”

Pengelola lumbung itu adalah seorang penjaga yang disebut lamine dan komite yang disebut INFLAS, yang diwakili satu orang dari masing-masing suku. INFLAS terdiri dari 10 atau lebih orang, tergantung luas wilayahnya. Oufkir menjelaskan bahwa merekalah yang mengelola penyimpanan di lumbung itu dan memberlakukan ketentuan serta hukum adat yang ditulis di papan-papan kayu.

Penjaga lumbung, Mustapha Ait Lamine, memanjat ruang penyimpanan lumbung kuno yang berfungsi sebagai tempat aman untuk menyimpan biji-bijian dan barang berharga, di dekat Desa Lalla Taalat, di wilayah Souss Massa, Maroko, 9 Juni 2021. (REUTERS/Abdelhak Balhak)

Khalid Alaroud, seorang peneliti dan juga aktivis masyarakat madani, menjelaskan, "Lumbung kolektif ini mungkin adalah indikasi pertama mengenai munculnya bank, karena sewaktu kita menyebut bank, ini mengacu pada tempat yang aman untuk menyimpan properti. Lumbung-lumbung ini sama tuanya dengan pegunungan ini, sukar untuk menentukan kapan pembentukannya. Yang kita tahu sekarang ini adalah kapan lumbung-lumbung ini membuat papan mereka.”

Khalid Aaroud, profesor peneliti dan aktivis masyarakat sipil, menunjukkan manuskrip yang diawetkan di rumahnya di desa Ait Mimoune, 9 Juni 2021. (REUTERS/Abdelhak Balhak)

Papan tertua yang ditulisi undang-undang mengenai cara pengelolaan lumbung itu adalah papan Agadir Oujarif yang ditulis pada tahun 1492. Sebagaimana telah diketahui, penulisan baru tercatat setelah masyarakat mulai membangun sejarah wilayah mereka. Dengan kata lain, tulisan baru dimulai pada awal permukiman manusia.

Lumbung biasanya dibangun di lokasi-lokasi yang aman, terisolasi dari fluktuasi alam dan dilindungi dari perang atau upaya penjarahan.

Bangunan seperti kastil berbenteng ini dapat ditemukan di dataran Souss dan kawasan pegunungan Atlas Kecil.

Kementerian Kebudayaan Maroko baru-baru ini meluncurkan proyek untuk menetapkan lumbung ini sebagai warisan nasional dan memasukkannya ke daftar situs warisan dunia UNESCO. [uh/ka]