Mahkamah Agung Amerika hari Senin (5/10) kembali bekerja untuk pertama kali sejak kematian Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg di tengah kontroversi mengenai penggantinya.
Mahkamah Agung bersidang secara daring untuk melindungi diri masing-masing dari penularan virus corona. Mahkamah, yang kini terdiri atas delapan, bukan sembilan hakim agung, diperkirakan akan mendengar beberapa kasus yang menjadi perhatian publik dalam masa ini, termasuk nasib Undang-Undang Asuransi Kesehatan Terjangkau.
Presiden Donald Trump menominasi Amy Coney Barrett sebagai pengganti Ginsburg. Menurut Fraksi Demokrat di Komisi Kehakiman Senat, Fraksi Republik secara tergesa-gesa hendak memulai proses pengukuhan. Fraksi Demokrat mengulangi seruan agar proses itu ditunda sampai setelah pelantikan presiden pada Januari 2021.
BACA JUGA: Calon Hakim Agung Usulan Trump Bertemu Pemimpin Faksi RepublikPartai Republik sudah siap dengan sidang pengukuhan Barrett sebelum pemilihan presiden pada 3 November dan yakin akan mendapat suara mayoritas. Namun, rencana itu kini semakin tidak mungkin setelah tiga senator - dua di antaranya adalah anggota Fraksi Republik dari Komisi Kehakiman, yang perlu mengukuhkan nominasi Barrett - dinyatakan positif COVID-19 dalam beberapa hari terakhir.
Dua anggota lain Fraksi Republik dalam komisi tersebut - Ted Cruz dan Ben Sasse – sedang mengarantina diri karena terpapar virus tersebut.[ka/lt]