MA Pakistan Perintahkan Investigasi Lebih Lanjut Soal Panamagate 

Polisi Pakistan lengkap dengan peralatan anti huru-hara, memperketat penjagaan di sekitar pintu masuk Mahkamah Agung di Islamabad, Pakistan, 20 April 2017. (AP Photo/Anjum Naveed)

Mahkamah Agung Pakistan, Kamis (20/4) memerintahkan pembentukan tim investigasi gabungan untuk menyelidiki tuduhan korupsi terhadap perdana menteri Pakistan dan putra-putranya.

Keputusan mahkamah beranggotakan lima hakim agung itu juga memerintahkan Perdana Menteri Nawaz Sharif dan putra-putranya, Hassan dan Hussein Nawaz untuk tampil di hadapan tim penyelidik.

Tuduhan korupsi terhadap Sharif itu berakar dari bocornya laporan keuangan yang disebut Dokumen Panama. Dokumen itu mencantumkan dua putra dan seorang putri Sharif, bersama ratusan warga Pakistan lain, sebagai pemegang akun-akun bank luar negeri.

Mahkamah memerintahkan tim investigasi untuk menyampaikan laporan setiap dua pekan dan menyelesaikan penyelidikan dalam dua bulan.

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif (Foto: dok).

Putusan yang sangat ditunggu itu muncul hampir dua bulan setelah mahkamah menuntaskan dengar keterangan selama ratusan jam dari kedua pihak dan menyiapkan putusannya dalam bulan Februari.

Petisi terhadap Perdana Menteri Nawaz Sharif dan anak-anaknya, yang diajukan pesaing utamanya, Imran Khan, dan para pemohon lainnya, meminta mahkamah agar mendongkel Sharif karena korupsi, menghindari pajak dan pencucian uang. Sharif menyangkal melakukan kesalahan dan para pendukungnya menuduh Khan berusaha menjatuhkan pemerintahannya.

Kedua kubu memuji putusan pengadilan sebagai kemenangan bagi mereka. Pihak Sharif menyatakan mahkamah telah menolak bukti yang diajukan dan kubu Khan menyatakan pengadilan telah memperlihatkan bahwa Sharif tidak dapat menunjukkan rekam jejak keuangan yang bersih. [uh/ab]