Mabes Polri memastikan tidak akan mengizinkan konser Lady Gaga di Indonesia dengan alasan keamanan, sementara sebagian masyarakat kecewa dengan putusan tersebut.
Lirik dan gaya panggung yang dianggap seronok menjadi penyebab sejumlah ormas Islam termasuk Majelis Ulama Indonesia mengharamkan Lady Gaga di Indonesia.
Front Pembela Islam (FPI) bahkan mengancam merazia Senayan jika konser bintang pop asal Amerika itu tetap dilakukan. Padahal puluhan ribu tiket konsernya telah habis terjual sejak Maret lalu.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution memastikan Mabes Polri tidak akan memberikan izin konser dengan alasan keamanan sesuai dengan rekomendasi Polda Metro Jaya.
Menurut Saud, konser Lady Gaga yang bertajuk "The Born This Way Ball" berpotensi menimbulkan benturan di lapangan.
Saud Usman Nasution mengatakan, "Daripada masyarakatnya nanti akan memberhentikan, lebih baik kita tidak usah izinkan. Dan kami sudah mendapatkan surat agar mempertimbangkan permintaan dari masyarakat ini. Kalau surat-surat tokoh-tokoh masyarakat melarang, kita mau apa lagi, tidak mungkin dong."
Saud Usman Nasution menambahkan bahwa Mabes Polri tidak memberikan izin karena dari pihak Polda sebagai penanggung jawab wilayah tidak memberikan rekomendasi konser itu untuk dilaksanakan atau diizinkan. Menurut Saud, Mabes Polri tidak menghendaki terjadinya benturan antara masyarakat dengan petugas polisi di lapangan.
Mabes Polri juga menyayangkan pihak promotor Konser Lady Gaga yang menjual tiket terlebih dahulu sebelum adanya izin.
Ketua Front Pembela Islam DKI Jakarta, Habib Salim Alatas menyatakan Lady Gaga merupakan penyanyi yang vulgar, sehingga dapat merusak moral bangsa.
Selain itu kata Habib Salim, Lady Gaga telah menyatakan diri sebagai utusan setan dan akan menyebarkan ajaran setan dan itu menurut Habib Salim sangat berbahaya.
"Jadi mereka (Lady Gaga) akan membawa aliran setan. Dan ini berbahaya karena negara kita sendiri negara Pancasila," tegas Habib Salim Alatas.
Namun, pendapat berbeda justru datang dari kalangan anak muda mengenai penyanyi yang telah banyak memperoleh penghargaan Grammy ini. Mereka kecewa tidak diizinkannya konser Lady Gaga di Indonesia.
Tio, misalnya mempertanyakan, "Lady Gaga kan datang ke Indonesia Cuma buat 2 jam 30 menit lalu apakah dengan 2 jam lebih itu kita akan langsung berpengaruh? Emang Lady Gaga mau ngapain waktu konser?"
Hendra menambahkan, "Opini gue sebagai anak muda zaman sekarang yang menurut gue sudah open minded terima saja. Merusak moral atau tidak kan tergantung diri kita masing-masing."
Hal yang sama juga diungkapkan pentolan grup Vierra, Kevin Aprilio. Dia berharap masyarakat Indonesia terutama organisasi kemasyarakat tertentu dapat menerima perbedaan budaya sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.
"Kecewa, karena Lady Gaga itu kan sosok figure yang bisa memberikan warna dipertujukan hiburan Indonesia jadi mudah-mudahan aku sih berharap ke depannya masyarakt Indonesia, kelompok tertentu bisa lebih menerima perbedaan culture," harap Kevin Aprilio.
Pihak "Big Daddy" selaku promotor konser Lady Gaga mengaku belum dapat memberikan keterangan atas penolakan izin tersebut. Selain di Indonesia, Lady Gaga juga sempat mendapat penolakan di Korea Selatan, meski akhirnya konser tetap berlangsung.
Konser Lady Gaga di Indonesia rencananya akan berlangsung pada 3 Juni mendatang.
Front Pembela Islam (FPI) bahkan mengancam merazia Senayan jika konser bintang pop asal Amerika itu tetap dilakukan. Padahal puluhan ribu tiket konsernya telah habis terjual sejak Maret lalu.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution memastikan Mabes Polri tidak akan memberikan izin konser dengan alasan keamanan sesuai dengan rekomendasi Polda Metro Jaya.
Menurut Saud, konser Lady Gaga yang bertajuk "The Born This Way Ball" berpotensi menimbulkan benturan di lapangan.
Saud Usman Nasution mengatakan, "Daripada masyarakatnya nanti akan memberhentikan, lebih baik kita tidak usah izinkan. Dan kami sudah mendapatkan surat agar mempertimbangkan permintaan dari masyarakat ini. Kalau surat-surat tokoh-tokoh masyarakat melarang, kita mau apa lagi, tidak mungkin dong."
Saud Usman Nasution menambahkan bahwa Mabes Polri tidak memberikan izin karena dari pihak Polda sebagai penanggung jawab wilayah tidak memberikan rekomendasi konser itu untuk dilaksanakan atau diizinkan. Menurut Saud, Mabes Polri tidak menghendaki terjadinya benturan antara masyarakat dengan petugas polisi di lapangan.
Mabes Polri juga menyayangkan pihak promotor Konser Lady Gaga yang menjual tiket terlebih dahulu sebelum adanya izin.
Ketua Front Pembela Islam DKI Jakarta, Habib Salim Alatas menyatakan Lady Gaga merupakan penyanyi yang vulgar, sehingga dapat merusak moral bangsa.
Selain itu kata Habib Salim, Lady Gaga telah menyatakan diri sebagai utusan setan dan akan menyebarkan ajaran setan dan itu menurut Habib Salim sangat berbahaya.
"Jadi mereka (Lady Gaga) akan membawa aliran setan. Dan ini berbahaya karena negara kita sendiri negara Pancasila," tegas Habib Salim Alatas.
Namun, pendapat berbeda justru datang dari kalangan anak muda mengenai penyanyi yang telah banyak memperoleh penghargaan Grammy ini. Mereka kecewa tidak diizinkannya konser Lady Gaga di Indonesia.
Tio, misalnya mempertanyakan, "Lady Gaga kan datang ke Indonesia Cuma buat 2 jam 30 menit lalu apakah dengan 2 jam lebih itu kita akan langsung berpengaruh? Emang Lady Gaga mau ngapain waktu konser?"
Hendra menambahkan, "Opini gue sebagai anak muda zaman sekarang yang menurut gue sudah open minded terima saja. Merusak moral atau tidak kan tergantung diri kita masing-masing."
Hal yang sama juga diungkapkan pentolan grup Vierra, Kevin Aprilio. Dia berharap masyarakat Indonesia terutama organisasi kemasyarakat tertentu dapat menerima perbedaan budaya sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.
"Kecewa, karena Lady Gaga itu kan sosok figure yang bisa memberikan warna dipertujukan hiburan Indonesia jadi mudah-mudahan aku sih berharap ke depannya masyarakt Indonesia, kelompok tertentu bisa lebih menerima perbedaan culture," harap Kevin Aprilio.
Pihak "Big Daddy" selaku promotor konser Lady Gaga mengaku belum dapat memberikan keterangan atas penolakan izin tersebut. Selain di Indonesia, Lady Gaga juga sempat mendapat penolakan di Korea Selatan, meski akhirnya konser tetap berlangsung.
Konser Lady Gaga di Indonesia rencananya akan berlangsung pada 3 Juni mendatang.