Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Selasa bahwa memerangi “terorisme Islamis” adalah prioritas utama kebijakan luar negerinya.
“Memberikan keamanan bagi warganya berarti bahwa perang melawan terorisme Islamis merupakan prioritas utama kami,” kata Macron kepada para diplomat Perancis yang berkumpul di Istana Elysee di Paris.
Dalam pidato kebijakan luar negerinya yang pertama sejak menjabat awal tahun ini, Macron mengatakan bahwa memulihkan perdamaian di Suriah dan di Irak sangat penting bagi stabilitas negara tersebut, yang telah diguncang oleh sejumlah serangan teroris sejak tahun 2015. Dia kemudian mengukuhkan bahwa dia berencana umencabut keadaan darurat yang telah berlaku sejak serangan mematikan di Paris pada November 2015.
Paris akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak untuk membahas upaya mencegah pendanaan terorisme awal tahun depan, kata Macron.
Presiden Perancis itu juga berbicara mengenai kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran, dan mengatakan bahwa tidak ada “alternatif” lain untuk kesepakatan yang benar-benar ditentang oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump itu.
Macron juga menekankan komitmen Perancis terhadap pembangunan di Afrika, “benua masa depan,” yang “tidak dapat kita tinggalkan,” ujarnya.
Pidato hari Selasa itu menyusul pertemuan hari Senin antara para pemimpin Afrika dan Eropa mengenai krisis migran, di mana para pemimpin mendukung proposal untuk menyaring migran dari Niger dan Chad untuk mencegah ribuan lainnya menempuh perjalanan yang sangat berbahaya. [lt]