Presiden Prancis Emmanuel Macron, pada Kamis (23/6), menyebut keputusan Uni Eropa untuk memberikan status kandidat Ukraina untuk menjadi anggota blok itu mengirim “pesan yang sangat kuat.”
Uni Eropa pada Kamis sepakat memposisikan Ukraina di jalur menuju keanggotaan Uni Eropa, dengan kecepatan dan persatuan yang tidak seperti biasanya untuk menarik negara yang sedang berperang dengan Rusia itu menjauh dari pengaruh negara Beruang Merah itu dan mengikatnya lebih dekat ke Barat.
BACA JUGA: Von der Leyen: Ukraina dan Moldova Harus Selesaikan “PR” untuk Bergabung dengan Uni EropaDalam pertemuan di Brussels, para pemimpin 27 negara anggota Uni Eropa mengumpulkan persetujuan bulat yang diperlukan untuk memberikan status kandidat pada Ukraina. Hal ini memajukan proses keanggotaan yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
“Sejak hari pertama konflik ini, Eropa telah bereaksi dengan cara yang cepat, bersejarah dan bersatu. Pertama, dengan sanksi; kemudian dengan dukungan ekonomi makro, militer dan keuangan, dan kini dengan isyarat politik ini,” ujar Macron.
Uni Eropa juga memberikan status kandidat kepada Moldova, tetapi tidak memberikan status tersebut pada Georgia. [em/lt]