Madeleine Albright, yang datang ke Amerika Serikat (AS) sebagai pengungsi anak-anak dan menjadi menteri luar negeri perempuan pertama dan menentukan kebijakan luar negeri Amerika pada akhir abad ke-20, telah meninggal pada usia 84 tahun.
Diangkat oleh Presiden Bill Clinton sebagai duta besar untuk PBB dan kemudian sebagai diplomat tertinggi AS, Albright adalah salah seorang negarawan paling berpengaruh pada generasinya. Dalam ucapan berkabung, Clinton mengatakan Albright telah menjadi “kekuatan bagi kebebasan, demokrasi dan hak asasi manusia.” Clinton menyebut kematian Albright sebagai “kehilangan besar bagi dunia.”
Mantan presiden Barack Obama, yang menganugerahi Albright dengan Presidential Medal of Freedom pada 2012, medali kehormatan sipil tertinggi di Amerika, mengatakan dia telah “membantu membawa perdamaian ke Balkan, membuka jalan bagi kemajuan di beberapa pelosok paling tidak stabil di dunia, dan adalah juara untuk nilai-nilai demokrasi.”
Clinton, ketika mengumumkan pilihannya atas Albright untuk mengepalai Departemen Luar Negeri pada 1997, mengatakan gender “tidak ada hubungannya dengan pengangkatan Albright ke posisi itu” dan dia adalah kandidat yang paling memenuhi syarat. Namun, Albright menyadari pentingnya penunjukan itu.
Albright memimpin Departemen Luar Negeri dalam dunia pasca-Perang Dingin di mana Amerika Serikat muncul sebagai satu-satunya negara adidaya, memimpin diskusi penting dengan para pemimpin dunia tentang pengendalian senjata, perdagangan, terorisme, dan masa depan NATO.
Lahir sebagai Marie Jana Korbelova di Cekoslowakia pada 15 Mei 1937, Albright datang ke Amerika Serikat sebagai pengungsi bersama keluarganya pada tahun 1948 dan menjadi warga negara AS pada tahun 1957. Ayahnya, Josef Korbel, seorang diplomat, berpindah agama dari Yahudi ke Katolik setelah keluarganya mengungsi ke London pada tahun 1939 untuk melarikan diri dari Nazi.
Albright mengatakan dia hanya mengetahui tentang asal-usulnya sebagai keturunan Yahudi setelah dewasa, demikian juga fakta bahwa tiga kakek neneknya tewas di kamp konsentrasi.
Fasih berbahasa Inggris, Ceko, Prancis, dan Rusia, Albright memperoleh gelar sarjana dari Wellesley College. Dia memperoleh gelar doktor dalam ilmu politik di Universitas Columbia. Dia diangkat sebagai duta besar AS untuk PBB oleh Clinton pada tahun 1993 dan menjabat posisi itu sampai tahun 1997, ketika dia diangkat menjadi menteri luar negeri.
Albright menikah dengan Joseph Albright pada tahun 1959. Mereka memiliki tiga anak perempuan dan bercerai pada tahun 1982.
Memoarnya, “Madam Secretary” atau Nyonya Menteri, diterbitkan pada tahun 2003. [lt/ka]