Madonna Gabungkan Sisi Pemberontakan dan Romantis dalam 'Rebel Heart'

Madonna tiba di acara Grammy Awards ke-57 di Los Angeles, California (8/2). (Reuters/Mario Anzuoni)

Album terbarunya ke-13 memperlihatkan potret sang Material Girl, menunjukkan penyanyi itu sebagai pionir, provokator namun juga sensitif, reflektif.

Madonna membuktikan kemampuanya bertahan sebagai daya kreatif dan ikon pop dengan album barunya, "Rebel Heart," album studio ke-13 yang juga menunjukkan sisi pemberontakan dan sisi halusnya.

Album ini memperlihatkan potret sang Material Girl, menunjukkan penyanyi pemenang Grammy itu sebagai pionir dan provokator tapi juga seseorang yang sensitif, reflektif dan orang luar.

Madonna, 56, mengatakan bahwa judul albumnya "Rebel Heart" merefleksikan niat awalnya untuk membuat piringan hitam dua sisi yang menampilkan 10 lagu di masing-masing sisi.

"Satu sisi menunjukkan diri saya yang lebih memberontak, provokatif, mendobrak batas, sementara sisi lain lebih romantis, rapuh dan pada akhirnya semua bercampur," ujarnya.

"Rebel Heart" adalah album pertamanya sejak "MDNA" pada 2012 yang melesat ke posisi teratas tangga lagu Billboard 200. Album ini juga agak otobiografis dengan lagu-lagu seperti "Veni Vidi Vici," yang merangkum karirnya, kehidupan pribadi, dan mengungkap perasaan-perasaan tak percaya diri, patah hati dan kehilangan.

Madonna juga kembali ke tema-tema seks dan agama, yang menurutnya topik-topik yang sangat menarik.

"Topik-topik itu penting karena banyak kesalahpahaman," jelasnya. "Keduanya membawa banyak cahaya ke dunia dan banyak kegelapan. Untuk itulah saya ingin menjelajah tema-tema itu."

Untuk "Rebel Heart," Madonna berkolaborasi antara lain dengan rapper Kanye West dalam empat lagu, DJ dan produser Swedia Avicii, produser dan penulis lagu Amerika Toby Gad. West, rapper Nas dan Nicki Minaj serta petinju Mike Tyson juga menyumbangkan suara-suara mereka.

Madonna akan melakukan tur internasional untuk mendukung "Rebel Heart" mulai di Miami pada 29 Agustus.