Polisi di Indonesia menerobos masuk ke dalam sebuah pondok pesantren di Bima, NTB untuk pertama kalinya sejak ledakan bom menewaskan seorang pria di ponpes itu hari Senin.
Polri mengatakan tiga orang luka-luka dalam peristiwa itu pada hari Rabu, yang mengakhiri konfrontasi dua hari dengan siswa yang bersenjatakan pentung dan golok.
Polisi sedang berusaha menyelidiki ledakan bom buatan sendiri hari Senin yang menewaskan seorang pria yang disebut-sebut sebagai seorang tersangka teroris atau seorang pengurus pondok pesantren tersebut.
Sekolah itu terkait dengan Jemaah Ansharut Tauhid, sebuah organisasi radikal yang didirikan oleh ulama radikal Abu Bakar Bashir. Ulama tersebut dijatuhi hukuman penjara 15 tahun bulan lalu karena turut mendirikan kamp latihan teroris di provinsi Aceh.
Empat pleton brimob setempat, yang didukung oleh pasukan keamanan lain, dikerahkan untuk operasi penggerebekan atas 45 siswa dalam ponpes itu.
Bulan lalu, seorang siswa di sekolah itu ditangkap karena menikam mati seorang polisi pada lehernya.