Presiden Venezuela Nicolas Maduro memutuskan, Selasa (14/1/2020), maskapai penerbangan yang terbang dari Caracas harus menggunakan mata uang kripto "Petro" untuk membayar bahan bakar.
Maduro memerintahkan penggunaan Petro secara lebih luas di negara Amerika Selatan yang kekurangan uang tunai.
Maduro menggunakan pidato tahunannya kepada Majelis Konstituante yang berkuasa, berupaya menghidupkan kembali mata uang petro kontroversial yang dilarang oleh Amerika Serikat dan dicap "palsu" oleh beberapa badan pemeringkat risiko.
Maduro juga menetapkan kewajiban menggunakan mata uang “petro” untuk membayar layanan dokumen negara, termasuk paspor.
Didukung oleh cadangan minyak Venezuela yang besar, uang petro diperkenalkan pada 2018 sebagai cara untuk menghindari sanksi AS yang luas dan mengatasi kekurangan likuiditas yang kronis.
Maduro ingin mata uang petro menjadi alat pembayaran yang digunakan secara massal oleh rakyat Venezuela, namun kebanyakan orang tidak tahu bagaimana menggunakannya.
Situs web pemeringkat risiko seperti icoindex.com menggambarkan petro sebagai "penipuan."
Tetapi sementara petro telah gagal mendapat kepercayaan investor, mata uang kripto lainnya terbukti sangat populer di Venezuela sebagai tempat perlindungan terhadap inflasi tinggi. [ps/pp]