Penjabat presiden Venezuela Nicolas Maduro menang tipis dalam pemilu istimewa hari Minggu untuk menggantikan mendiang Hugo Chavez.
Komisi pemilihan nasional mengumumkan kemenangan Maduro atas pemimpin oposisi, Henrique Capriles, beberapa jam setelah TPS-TPS ditutup di negara Amerika Latin itu.
Para pendukung Maduro berkumpul di jalan-jalan ibukota, Caracas, untuk merayakan terpilihnya presiden pilihan Chavez itu. Mantan menteri luar negeri berusia 50 tahun itu mengatakan kepada rakyat perjuangan untuk melanjutkan warisan Chavez berlanjut.
Capriles telah menolak hasil pemilu itu, dan mencela penghitungan suara akhir sebagai tidak sah dan menghimbau dilakukan penghitungan kembali.
Presiden Kuba Raul Castro adalah salah seorang kepala negara pertama yang memberikan ucapan selamat kepada Maduro dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan dalam suratkabar Partai Komunis, Granma.
Para pendukung Maduro berkumpul di jalan-jalan ibukota, Caracas, untuk merayakan terpilihnya presiden pilihan Chavez itu. Mantan menteri luar negeri berusia 50 tahun itu mengatakan kepada rakyat perjuangan untuk melanjutkan warisan Chavez berlanjut.
Capriles telah menolak hasil pemilu itu, dan mencela penghitungan suara akhir sebagai tidak sah dan menghimbau dilakukan penghitungan kembali.
Presiden Kuba Raul Castro adalah salah seorang kepala negara pertama yang memberikan ucapan selamat kepada Maduro dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan dalam suratkabar Partai Komunis, Granma.